Mohon tunggu...
Rivalda Putri P
Rivalda Putri P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi terhadap Perdagangan Internasional

28 Januari 2021   23:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   23:28 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal tahun 2020 lalu dunia sedang dilanda virus yang berbahaya yaitu covid-19. Virus ini berawal mula dari Wuhan, Tiongkok. Virus ini bisa ditularkan melalui manusia, maka dari itu virus ini mulai menyerang semua wilayah di belahan bumi ini. Oleh karena itu, semua negara di dunia mulai membatasi pergerakan dan melakukan lockdown. Hal ini membuat semua kegiatan menjadi terganggu. Dari aspek apapun terkena dampaknya karena kita harus memberhentikan semua aktivitas yang berada di luar. Hal tersebut juga merugikan banyak pihak karena adanya pandemi ini. 

Salah satu yang terkena dampak adalah perdagangan internasional. Menteri Perdagangan menjelaskan dampak pandemi ini terhadap perdagangan di Indonesia, salah satunya adalah terjadinya perubahan pola perdagangan global. Banyak negara memberlakukan hambatan impor di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dampaknya Indonesia mengalami kesulitan pada peningkatan produk ekspor. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia melakukan hambatan impor seperti, Eropa, AS, Singapura dan China. 

Tidak hanya itu, dampak negatif lainnya yaitu kerjasama perdagangan beberapa negara tidak berjalan dengan baik hal ini akan menimbulkan resesi ekonomi. Semua negara sedang melakukan lockdown atau karantina guna mengurangi penyebaran virus ini, tapi dengan adanya kebijakan tersebut ada beberapa hal yang terkena dampaknya seperti pada pengiriman barang yang memakan waktu yang lebih lama sehingga biaya logistik meningkat pesat. 

Tidak hanya Indonesia saja yang mengalami kesulitan, tempat virus ini berasal, China, pun juga mengalami penurunan. China mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dikarenakan adanya pembatasan ekspor-impor dari dan atau ke China. Banyaknya perusahaan dan pabrik yang tutup membuat perekonomian China menjadi terganggu. Hal itu sebenarnya juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara yang menjadi mitra dagangnya, salah satunya adalah Indonesia. Terlihat pada Februari 2020, Indonesia mengalami penurunan impor bawang putih dan komoditas buah-buahan. Tidak hanya di impor saja yang mengalami penurunan, pada ekspor pun juga melemah karena covid-19 ini.

Adanya pandemi ini juga berdampak sangat signifikan terhadap perdagangan Indonesia. Banyaknya perusahaan yang tutup dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya karena tidak mampu membayar gaji karyawannya karena mereka tidak bisa melakukan distribusi produknya. 

Contohnya pada pabrik sepatu, banyak para pekerja di pabrik tersebut harus dirumahkan karena mereka tidak bisa berproduksi karena bahan baku tidak bisa masuk dan hasil produksi pun tidak bisa dikirim karena adanya kebijakan PSBB yang diberlakukan saat ini. Tidak hanya itu, mereka tidak bisa berproduksi karena permintaan pasar menurun, saat ini anak-anak sekolah pun juga hanya belajar di rumah, otomatis permintaan sepatu pun juga menurun, yang biasanya pada tahun ajaran baru, banyak para siswa membeli sepatu, untuk tahun ini mereka mungkin tidak membeli karena bagaimana pun juga mereka hanya sekolah di rumah saja. 

Sebenarnya tidak hanya itu, ada pabrik lain yang terpaksa harus berhenti berproduksi karena salah satu karyawannya yang tertular covid-19, jadi seseorang tersebut harus melakukan isolasi mandiri dan terpaksa harus berhenti bekerja untuk sementara waktu dan teman kerja yang melakukan kontak fisik pun juga harus berhenti bekerja untuk sementara waktu, sampai tempat dimana orang yang terkena covid-19 itu benar-benar bersih dari virus.

Pandemi ini benar-benar merubah semuanya. Mulai dari polah hidup, kebiasaan, bahkan kegiatan sehari-hari pun juga berubah. Pandemi ini tidak hanya menyerang satu dua negara saja, tapi semua negara di semua belahan bumi pun juga terkena. Semua mengalami kesusahan dan mau tidak mau harus melakukan suatu hal lain agar tidak selamanya terpuruk. Harapan untuk saat ini, semoga pandemi ini segera hilang, yang tadinya terpuruk harus mulai bangkit, memulai suatu hal agar tetap bisa bertahan ditengah pandemi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun