Mohon tunggu...
Rita Nur Aliyah
Rita Nur Aliyah Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA IAIN JEMBER

pertahankan sabar dan senyummu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Guru Berkualitas untuk Membentuk Anak Didik yang Berkelas

31 Maret 2020   11:42 Diperbarui: 4 Mei 2020   14:45 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‘Guru’ dalam bahasa jawanya ‘digugu lan ditiru’. Guru adalah sosok yang disegani dan dihormati, karena guru merupakan komponen yang menentukan keberhasilan kemampuan belajar anak didik. Tercapainya pembelajaran yang berkualitas juga anak didik berkemampuan optimal , tentu membutuhkan tenaga dan jasa dari seorang guru. Peran guru sangat dinantikan, setiap orang tua yang mendaftarkan anaknya dijenjang Pendidikan tentu memberi harapan dan tanggung jawab besar  terhadap guru.

Saat ini kualitas guru menjadi persoalan yang sulit untuk dibuktikan, karena realitanya guru diberbagai jenjang Pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas sebagian besar jauh dari standar guru pada umumnya. Masih banyak guru yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam ranah Pendidikan.

Ya, masih banyak guru yang kualitasnya kurang mumpuni baik dalam keilmuan maupun cara penyampaian materi. Penyebab rendahnya kualitas guru setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor dan sebab tertentu.

Pertama, rendahnya kualitas guru karena guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya, bisa jadi disebabkan oleh adanya faktor semisal kurangnya guru pada bidang studi tertentu. Sedangkan hal tersebut mau tidak mau menjadi beban tambahan karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan.

Kedua, kurangnya rasa tanggung jawab dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pada bidang lainnya. Hal ini disebabkan karena guru merasa kewajibannya hanya mengajar saja, Padahal selain mengembangkan kemampuan anak didiknya di sisi lain seorang guru juga harus megembangkan kemampuannya sendiri, karena arus globalisasi yang kita tahu perkembangannya semakin pesat.

Ketiga, penempatan guru non sarjana Pendidikan.  Kita tahu untuk menjadi guru sebelumnya juga telah melewati Pendidikan keguruan, adanya guru non sarjana Pendidikan tentu keilmuannya tidak sesuai dengan materi pada bidang mengajar yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

Keempat, adanya perekrutan guru yang tidak sesuai dengan syarat dan mekanisme professional. Semisal adanya penempatan kerja guru karena memiliki hubungan kekeluargaan. Hal ini menimbulkan semakin rendahnya kualitas guru.

Kualitas guru sangat mempengaruhi kualitas belajar anak didik, sedangkan arah masa depan Indonesia akan seperti apa dan bagaimana kedepannya bergantung pada kualitas guru. Pada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan bahwa guru adalah agen pembelajaran yang harus menjadi fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Diketahui jelas bahwa guru memiliki peran dan menjadi elemen penting dalam Pendidikan.

Bahkan minat, bakat, sikap dan keterampilan anak didik tidak bisa optimal tanpa bantuan guru.  Profesi guru merupakan profesi mulia yang melahirkan segala profesi. Bagaimana tidak? Semua bermula dari guru, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tau menjadi tau dan dari yang tidak mampu menjadi mampu. Menjadi guru bukan perihal mengajar saja, tetapi guru juga mendidik dan membimbing anak didiknya. Tentu menjadi seorang guru tidak semua orang mampu, untuk itu diperlukannya guru berkualitas dan bermutu.

Bagaimana kriteria guru yang berkualitas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun