Mohon tunggu...
Rita Haryaningrum
Rita Haryaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Bojong Kab. Pekalongan

Aktif menjadi guru Kimia di SMAN 1 Bojong sejak tahun 1997. Ingin belajar agar punya manfaat buat sesama. Mempunyai tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan, mengenalkan pada dunia tulis menulis. Sekarang baru ingin belajar menulis. Manfaat pada sesama dapat melalui menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Abad 21 untuk Materi Kimia Koloid

10 Oktober 2019   20:14 Diperbarui: 10 Oktober 2019   20:35 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan diperlukan untuk membuat perubahan, namun pendidikan juga harus berkembang mengikuti perubahan. Pendidikan yang diberikan di sekolah sekarang harus dirancang mampu menghadapi perubahan abad 21. Itulah sebabnya pemerintah menyusun kurikulum untuk menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan jaman abad 21. Pembelajaran itu disebut pembelajaran abad 21.

Kecakapan abad 21 yang dikembangkan melalui Kurikulum 2013, yaitu  kualitas karakter yang siap menghadapi lingkungan yang terus berubah, mempunyai kompetensi mengatasi tantangan yang kompleks, dan menerapkan ketrampilan inti untuk kehidupan sehari-hari. Karakter yang dikembangkan yaitu: iman dan takwa, cinta tanah air, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial dan 

budaya. Kompetensi yang harus dikuasai adalah 4 C, yaitu: berpikir kritis (memecahkan masalah), kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Sehubungan dengan itu pembelajaran yang dilakukan harus menerapkan  model yang berbasis aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan, dan berprakarsa. Pendekatan saintifik digunakan untuk memberikan pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, menantang dan memotivasi.

Pembelajaran abad 21 harus mulai diterapkan dalam pembelajaran di sekolah untuk setiap mata pelajaran, termasuk kimia. Masalah yang terjadi adalah guru harus kreatif untuk memilih model pembelajaran dan metode yang digunakan, sesuai dengan tuntutan kompetensi masing-masing materi pembelajaran. Materi Kimia Koloid diberikan untuk peserta didik kelas XI semester genap. Materi ini berisi konsep-konsep dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah  mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. Sedangkan kompetensi ketrampilannya adalah  membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid. Melihat tuntutan kompetensi ini maka pembelajaran koloid harus bersifat kontekstual, berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Bagaimanakah pembelajaran yang baik untuk materi Kimia Koloid?

Untuk menerapkan pembelajaran abad 21 dalam materi Kimia Koloid, dapat digunakan pendekatan pembelajaran saintifik dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL adalah pembelajaran dengan tugas membuat proyek berupa produk koloid dalam waktu tertentu. Langkah-langkah pembelajaran  dimulai dari penentuan pertanyaan mendasar, siswa diberi tugas proyek untuk membuat produk koloid. 

Tugas ini dapat dikerjakaan secara kelompok. Produk koloid dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, mulai dari makanan seperti aneka jelly dan agar-agar, es krim, produk dari santan, susu, mentega sampai produk koloid berupa kosmetik, smoke bomb, dan mainan Selanjutnya menyusun perencanaan proyek, dalam kegiatan ini peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan produk koloid yang akan dibuat. Peserta didik akan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai produk-produk koloid dan cara pembuatannya. Dengan kegiatan ini peserta didik dapat belajar secara langsung dan mandiri mengenai materi koloid. 

Berikutnya menyusun jadwal, peserta didik dalam kelompok menyusun jadwal pelaksanaan proyek dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Guru sebagai fasilitator bertugas melakukan monitoring, dengan presentasi dari masing-masing kelompok dalam  kelas untuk menampilkan  rancangan produk koloid, alat dan bahan serta cara pembuatan. Diskusi kelas dilakukan untuk memberikan tanggapan berupa pertanyaan, kritik, dan saran. 

Dalam kegiatan ini guru dapat memberikan penguatan dan konfirmasi mengenai materi koloid. Selesai pembuatan produk yang dipilih, peserta didik menampilkan produk koloid di kelas untuk dipamerkan dan penilaian. Guru dapat melengkapi penilaian dengan tugas membuat poster produk.

Melalui pembelajaran ini terlihat beberapa kecakapan yang ada yaitu penguatan karakter rasa ingin tahu,  inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi dalam kelompok, dan  kepemimpinan. Kompetensi 4 C dikuatkan, yaitu: berpikir kritis (memecahkan masalah), kreativitas untuk membuat dan menyajikan produk koloid, komunikasi dengan teman maupun guru, dan kolaborasi. Ketrampilan literasi juga dikembangkan dengan mencari informasi dari berbagai sumber baik buku maupun internet. Dengan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat memahami materi koloid lebih baik dan lebih menyenangkan. Kemampuan peserta didik dapat dieksplor secara maksimal, sehingga terbentuk karakter yang diharapkan menjadi insan yang cerdas, mandiri, trampil tidak lupa tetap beriman dan bertakwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun