Sebagai anak dari seorang petani, saya tumbuh dengan melihat kerja keras yang tak kenal lelah dari ayah saya yang setiap hari berada di ladang, dibawah teriknya matahari. Dari kecil, saya tahu bahwa menjadi petani bukanlah pekerjaan yang mudah. Ayah dan ibu saya berjuang menanam, merawat dan memanen hasil tanaman, demi memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Banyak tantangan yang sudah dilewati mulai dari cuaca yang sering berubah, fluktuasi harga dipasar dan akses teknologi yang masih terbatas.Â
Tantangan yang paling besar saat bertani adalah gagal panen, gagal panen selalu menghantui para petani, tak terkecuali keluarga saya. Entah itu karena cuaca ekstrem ataupun serangan hama penyakit, ketika tanaman tidak bertumbuh dengan baik, dampaknya sangatlah besar. Hal tersebut mengakibatkan penghasilan keluarga yang menurun drastis, tapi juga menjadi pukulan mental bagi petani yang sudah bekerja keras.
Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa petani bukan hanya sekadar penggarap tanah, tapi pahlawan yang menjaga ketahanan pangan bangsa. Namun sebagai anak mereka, saya juga menyaksikan betapa sulitnya kehidupan petani jika tanpa dukungan yang tepat. Saya beruntung mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi , harapan orang tua saya agar saya bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi keluarga dan petani lainnya.
Saya percaya, perubahan nyata bisa dimulai dari pendidikan dan teknologi yang diterapkan di sektor pertanian. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama membuka jalan bagi petani agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga sejahtera. Karena di balik setiap butir padi yang kita makan, ada jerih payah petani yang pantas dihargai dan didukung sepenuhnya.
Sebagai anak petani, suara saya adalah cermin mimpi dan perjuangan mereka. Mari kita beri mereka kesempatan dan penghargaan yang layak supaya petani dan anak-anak petani seperti saya bisa terus bermimpi dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI