Bantul(MTsN 1 Bnatul) ---MTsN 1 Bantul semakin serius dalam mewujudkan predikat sebagai madrasah yang tangguh bencana (aman dari risiko bencana). Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pendampingan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang melibatkan seluruh guru, tenaga kependidikan, dan menggandeng pihak-pihak ahli.
Kegiatan pendampingan SPAB ini dilaksanakan di Aula Gedung Barat MTsN 1 Bantul pada setiap hari Senin dan Jumat sebanyak 11 kali pertemuan. Pendampingan dimulai sejak hari Jumat (12/9/2025) dan akan diakhiri pada hari Jumat(7/11/2025). Pendampingan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat tiga pilar utama SPAB, yaitu: Fasilitas Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, dan Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana.
Kepala MTsN 1 Bantul, Warsun Munawir, S.Pd., menegaskan bahwa pendampingan ini sangat penting mengingat lokasi Bantul yang memiliki kerawanan bencana seperti gempa bumi dan potensi bencana lainnya."Tujuan utama kita adalah memastikan seluruh warga madrasah, terutama siswa, mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Keselamatan adalah prioritas nomor satu," tegas beliau.
Dalam melaksanakan Bimtek ini, MTsN 1 Bantul berkolaborasi dengan narasumber dari Sekretariat Bersama (Sekber) SPAB Kabupaten Bantul. Salah satu narasumber, Nur Eta Efendi, S.T., menyampaikan bahwa pendampingan ini krusial karena setiap sekolah memiliki karakteristik kerawanan yang berbeda. "Madrasah harus mampu melindungi aset terbesar mereka, yaitu siswa dan guru, kapan pun bencana itu datang," ujarnya. Adapun materi yang diberikan dalam pendampingan meliputi, analisis risiko bencana di lingkungan madrasah, penyusunan dokumen rencana kontingensi sekolah, pembentukan tim siaga bencana sekolah yang terlatih, teknik pemetaan lokasi berpotensi bencana menggunakan kode warna di lingkungan madrasah.
Sebagai tindak lanjut dari pendampingan ini, MTsN 1 Bantul akan segera menyusun dokumen formal SPAB dan melakukan pemetaan risiko bencana di seluruh area madrasah. Langkah puncak yang paling dinantikan adalah pelaksanaan simulasi evakuasi bencana secara berkala. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan tim, kecepatan respons, dan memastikan jalur evakuasi dapat digunakan secara efektif oleh seluruh warga sekolah.
Dengan adanya Pendampingan SPAB ini, MTsN 1 Bantul menunjukkan komitmen nyata untuk tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik dan agamis, tetapi juga siswa yang siap siaga, tanggap, dan aman dalam menghadapi segala potensi risiko bencana. (rit)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI