Sebentar... bukankah Iman, Ilmu, dan Amal tidak ada hubungannya dengan Hape ya?
Tujuan saya menulis artikel ini hanya untuk sekadar memperjelas bagaimana contoh iman, ilmu, dan amal dengan sebuah hape. Tentu akan lebih mudah memberi contoh dengan barang yang akrab dengan kita, bukan? Dan saya khawatir masih ada yang sulit membedakan iman, ilmu, dan amal secara prakteknya.
Iman itu adalah ketika anda percaya bahwa Hape itu ada, seperti anda yakin bentuk hape itu persegi panjang, berisi SD card, baterai, memory, LCD, dan sebagainya. Meskipun anda tidak melihat HP itu, anda yakin HP itu ada dan berbentuk persegi panjang dll.
Ilmu itu adalah ketika anda tahu hape itu digunakan dengan cara dipencet tombolnya, disentuh layarnya, dan lainnya. Seseorang dinyatakan tidak berilmu kalau ia memakan hape itu, membanting-banting hape itu, atau menggunakan hape itu sebagai alat pencukur kumis.
Amal itu adalah ketika anda tahu hape itu digunakan untuk apa. Jika anda membuka kitab suci, buku-buku berbobot, mencari ilmu pengetahuan, dst. dengan hape itu, anda telah melakukan amal baik. Sebaliknya jika anda membuka situs terlarang, judi, dst. dengan hape itu, anda telah melakukan amal buruk
Ingat-ingat bahwa hape juga punya masa hidup tertentu. Apabila hape anda mati total (dan tidak ganti baterai), itulah yang dinamakan kematian. Karena itu harap diingat bahwa usia hape tersebut itu sementara.
Karena itu, mari kita gunakan iman, ilmu, dan amal kita seperti kita menggunakan hape kita sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari dan ingat bahwa hidup kita hanya sementara dan tidak ada baterai lainnya.
6.12.2017