Mohon tunggu...
Risya Fadilha
Risya Fadilha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tikus Buncit Berdasi

1 Oktober 2018   22:04 Diperbarui: 2 Oktober 2018   09:03 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasti kalian tidak asing lagi mendengar istilah " Tikus Berdasi " . wajar jika kita menyamakan para korupsi dengan hewan yang bernama TIKUS karena mereka memiliki beberapa sifat yang tidak jauh beda atau bisa dibilang sama. Berikut kesamaan mereka ialah : 

1. Suka Mencuri Tikus suka mengambil atau memakan segala yang ada dihadapannya , sama sepeti para koruptor , ia mencuri uang negara , padahal mereka tahu bahwa uang tersebut bukan miliknya. Tikus mencuri makanan karena kelaparan , sedangkan koruptor mencuri karena keserakahan nafsunya.

2. Susah Ditangkap Baik tikus maupun koruptor sama-sama susah untuk ditangkap. Tikus sangat gesit berlari di got-got atau di lubang-lubang. Bedanya , tikus dengan koruptor , kalau tikus sembunyinya di lubang , sedangkan koruptor sembunyinya di luar negeri , bahkan mereka menyempatkan diri untuk berlibur ke Bali sebelum mereka menikmati libur panjang di jeruji besi. 

3. Pantasnya dihukum seberat beratnya , kalau bisa dihukum mati Sama seperti tikus , mereka dihukum mati karena menyebarkan penyakit. Menurut saya , hukum mati itu pas agar mereka jera. Hukum di Indonesia sudah jauh dari kata adil. Seorang nenek tua yang kakinya saja sudah terbata-bata dalam berjalan , nenek tersebut mencuri singkong yang harganya tidak mencapai 100 ribu , disidang. Sedangkan koruptor, yang mencuri uang seluruh rakyat Indonesia , menghianati rakyat Indonesia hanya dihukum beberapa tahun. Apakah mereka akan jera?

4. Bermuka Dua Terkadang kita melihat tikus itu lucu , apalagi anak tikus sangat menggemaskan. Tapi dibalik muka imutnya dan bulu halusnya , sumbernya penyakit. Sama seperti koruptor , wajah mereka seperti orang yang sangat bijaksana , orang yang baik. Ternyata ZONK. Mereka para koruptor sangat cocok dijadikan aktor atau aktris ftv. Saat akan disidang kasus korupsi , tanpa mendung tanpa hujan mereka tiba-tiba sakit , mereka memasang wajah melas , membuat hati kecil yang melihat ajah mereka merasa iba. Padahal , dibalik kemelasan itu , mereka merasa puas , mereka merasa menang karena sudah dapat menikmati tumpukan uang dan berfoya-foya tanpa kerja keras dan tanpa meneteskan setetes keringat. 

Korupsi sudah menjadi suatu tradisi di negeri kita. Korupsi terjadi jika ada yang namanya korupsi " kesempatan ". Para tikus-tikus berdasi itu harus cepat-cepat dibasmi , entah membasminya menggunakan apa , yang penting negara kita terbebas dari hama tikus berdasi. Jika tidak cepat dibasmi , itu akan mempercepat bobroknya negara kita. Ibarat negara kita adalah sebuah bangunan kokoh yang di huni oleh tikus-tikus berkepala hitam yang siap meggerogoti setiap tiang dan kayu-kayu atap bangunan. 

Maka bangunan itu akan cepat roboh. Kini , para wakil rakyat sudah tidak dapat dipercaya secara utuh menyeluruh sebagai pelindung rakyat karena mereka hanya memikirkan bawahan mereka jika salah satu dari mereka melakukan tindakan korupsi dengan kekuasaan politiknya , mereka akan berfikir keras dan melakukan berbagai macam cara untuk menyelamatkan anggotanya. Intinya mereka tidak ingin eksistensi partai atau kelompoknya menjadi terbawah.

Kita sebagai penerus bangsa ini , seharusnya memikirkan dan melakukan pencegahan korupsi. Pencegahan bisa dimulai dari kita dengan selalu jujur karena jujur merupakan mata uang yang berharga dimanapun kita berada nantinya. Mari kita galakkan Indonesia sehat tanpa korupsi , Agar bumi pertiwi kita bersih dari kenakalan-kenakalan Para Tikus Berdasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun