Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 membawa babak baru dalam sejarah sepak bola global. Untuk pertama kalinya, ajang ini diselenggarakan dengan format kuadrienal dan menampung 32 tim terbaik dari berbagai belahan dunia. Sebuah langkah ambisius FIFA yang mengubah wajah kompetisi antarklub internasional. Grup H menjadi salah satu grup paling menarik, dihuni oleh raksasa Eropa Real Madrid, debutan tangguh RB Salzburg, jawara Asia Al‑Hilal, dan wakil Meksiko Pachuca.
Perjalanan Menuju Grup H: Dua Wajah, Satu Ambisi
Real Madrid hadir di turnamen ini sebagai juara Liga Champions 2022. Kelolosan mereka sudah lama dikunci dan dikonfirmasi dalam undian yang digelar FIFA di Miami. Keikutsertaan Madrid bukan hanya formalitas; ini tentang mempertahankan dominasi dan nama besar mereka di panggung dunia.
Sementara itu, RB Salzburg melangkah ke Piala Dunia Antarklub lewat jalur peringkat koefisien UEFA selama empat tahun terakhir. Ini adalah debut mereka, dan tim asal Austria itu datang dengan semangat mengejutkan dunia. Tanpa beban, namun penuh energi.
Ingatan Pertemuan Terakhir
Kedua tim sebenarnya tidak asing. Pada Januari 2025 lalu di ajang Liga Champions, Real Madrid menghajar Salzburg 5–1 di Santiago Bernabéu. Rodrygo dan VinÃcius Jr sama-sama mencetak dua gol, sementara satu lagi lahir dari kaki Mbappé. Salzburg tak mampu membendung kecepatan dan ketajaman lini depan Madrid, meskipun mereka tampil berani di babak pertama. Kekalahan itu menyisakan luka, tapi juga bahan evaluasi berharga bagi tim Austria.
Posisi Terkini: Grup H Masih Terbuka
Dua pertandingan awal Grup H berjalan ketat. Real Madrid bermain imbang 1–1 melawan Al‑Hilal—laga yang bisa dimenangkan andaikan penalti Valverde tidak gagal. Mereka kemudian menang 3–1 atas Pachuca, walau sempat kehilangan satu pemain sejak awal babak pertama.
Di sisi lain, Salzburg mengalahkan Pachuca 2–1 dalam laga perdana mereka, dan bermain imbang tanpa gol melawan Al‑Hilal. Dengan empat poin di tangan, keduanya kini memimpin klasemen sementara. Duel ini adalah laga penentuan: siapa yang menang, dialah pemuncak grup. Siapa yang kalah, masih bisa lolos—tapi bergantung pada hasil pertandingan Al‑Hilal vs Pachuca.
Pertarungan Strategi dan Kondisi Skuad
Jelang pertandingan, kabar buruk datang dari kamp Madrid: Kylian Mbappé dipastikan absen karena mengalami gastroenteritis. Ini tentu menjadi kehilangan besar, mengingat ketajamannya yang begitu vital. Sebagai gantinya, Xabi Alonso kemungkinan akan mendorong Valverde ke peran lebih ofensif, didukung oleh Bellingham dan Arda Güler. Di lini belakang, Rüdiger akan kembali menjadi tulang punggung pertahanan.
Sementara itu, Salzburg juga datang tidak dalam kondisi sempurna. Kawamura dan Schlager absen karena cedera, memaksa Thomas Letsch untuk memodifikasi pendekatan. Salzburg akan tetap bermain dengan gaya mereka: transisi cepat, pressing intens, dan eksploitasi ruang di lini tengah. Nama-nama seperti Gloukh dan Simic akan jadi tumpuan utama.
Drama di Depan Mata
Pertandingan ini bukan hanya soal teknik. Ada emosi, ada tekanan, ada sejarah yang sedang ditulis. Gol cepat bisa langsung mengubah jalannya pertandingan. Satu kartu merah, satu penalti—bisa jadi pembeda antara pulang atau terus melaju.
Madrid unggul dari segi pengalaman, namun Salzburg memiliki kelincahan dan keberanian. Tidak menutup kemungkinan pemain cadangan seperti Brahim DÃaz atau Camavinga jadi kunci, atau malah Gloukh mencetak kejutan dari lini kedua.