Mohon tunggu...
Ristika DianUtami
Ristika DianUtami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara KKN DR 132 UINSU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Limit Matematika dalam Islam

8 Agustus 2020   18:17 Diperbarui: 28 Agustus 2020   13:30 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Ristika Dian Utami ( Mahasiswi Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UINSU )

Islam merupakan agama yang memperhatikan bahkan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan terdapat banyak ayat yang memotivasi umat Islam untuk menuntut ilmu pengetahuan. Salah satunya yaitu ilmu matematika, dimana terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bidang matematika.

Dalam pembelajaran matematika yang bersumber pada ayat Al-Qur’an, bertujuan agar masyarakat khususnya siswa dapat mencapai pemahaman dan kemampuan matematika, sekaligus menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa dengan memadukan matematika dan nilai keislaman maka akan terbentuk bangsa yang tangguh, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah Swt. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan mempelajari Keagungan dan Keesaan Allah Swt. melalui pendekatan materi-materi matematika. Dan juga dalam hal ini untuk menambah keyakinan umat Islam bahwa semua ilmu pengetahuan  bernilai kebaikan dan dapat mengantarkan kepada kebaikan yang hakiki juga meningkatkan keimanan dan kedekatan kita kepada Allah. Di dalam Al-Qur’an juga  banyak ditemukan ayat yang menggunakan angka-angka dalam menyampaikan informasi kebenaran kepada umat manusia.

Nah , teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “matematika” bukan?. Dapat dipastikan semua orang pasti mengenal matematika, karena dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari yang namanya hitung-menghitung. Bahkan, saat kita duduk di bangku sekolah, dalam pendidikan TK sampai Sekolah Menengah Atas pun diharuskan mempelajari matematika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya matematika dan sangat jelas bahwa matematika sangat penting bagi kehidupan.

Dalam hal ini matematika menjunjung tinggi alam semesta untuk saling mendukung ilmu yang lainnya dalam mengungkap rahasia-rahasia alam semesta dalam simbol kekuasaan Allah SWT.  Dan salah satu materi matematika yang dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam islam adalah “Limit”.

Ada beberapa konsep dalam matematika yang dapat dijadikan acuan untuk membuktikan keesaan Allah SWT, salah satunya yaitu konsep limit.

Limit merupakan pelajaran ilmu matematika yang mengkaji dan mempelajari tentang sebuah konsep pendekatan, mengenai apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati suatu angka. Seperti contoh,  terdapat pertanyaan "dalam sebuah barisan asli yaitu 1, 2, 3, ...,.barisan tersebut berhingga atau tak hingga?". Kebanyakan dari orang menjawab tak hingga, akan tetapi kalau kita mencerna lebih dalam lagi, barisan bilangan asli itu akan berhingga sampai n. Sampai berapa nilai n nya? Tergantung sampai mana kita mencari tahu, tetapi manusia tidak akan bisa menjawabnya karena hanya Allah yang tahu bahwa barisan bilangan asli tersebut akan mendekati ke tak hingga.

Di dalam Al-Qur'an juga terdapat ayat yang berhubungan dengan limit, yaitu Surah Al-Qasas ayat 88:

Artinya: "Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap tiap sesuatu pasti binasa kecuali Wajah Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan."

Dari ayat tersebut, dapat kita peroleh bahwa tidak ada sesuatu pun yang kekal di bumi ini kecuali Allah. Semuanya akan binasa bahkan matematika pun yang dianggap tak hingga oleh sebagian orang juga tidak akan kekal. Dengan begitu kita sebagai umat manusia yang memiliki ilmu dan akal yang baik hendaknya kita lebih mempertebal iman dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, meskipun kita bisa menyelesaikan sesuatu masalah yang rumit dengan jalan pikiran kita masing-masing tetapi perlu diingat bahwa manusia itu pemikirannya terbatas. Pemikiran manusia hanya bisa mencapai sedikit dari bukti keesaan Allah, dengan begitu Allah memiliki kekuasaan yang tak terbatas. 

Disamping itu, matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna yang merupakan simbol dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Simbol-simbol matematika bersifat "artifisial" yang artinya simbol akan memiliki makna setelah orang menyepakati suatu makna dari simbol tersebut. Seperti Simbol "1" ini tidak memiliki arti apa-apa, akan tetapi setelah ada kesepakatan bahawa simbol bilangan "1" dimaknai sebuah nilai dari jumlah suatu benda maka orang akan memaknainya sebagai banyaknya adalah 1 yang menandakan keesaan Allah.
Allah berfirman dalam Surat Al-Ikhlas: 1
"Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun