Mohon tunggu...
Risna Suci Muryanti
Risna Suci Muryanti Mohon Tunggu... Editor - Cipatat, Bandung, Indonesia

Be Yourself

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Jadikan Perbedaan sebagai Perpecahan

5 Maret 2020   12:44 Diperbarui: 5 Maret 2020   12:48 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan budaya, tradisi, etnis, dan beragam agama. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia dapat dikatakan sebagai bangsa yang majemuk, multikultural, dan bhinneka. Keanekaragaman adalah sifat esensial bangsa Indonesia. Berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing tersebar di seluruh Nusantara. Hal tersebut pada dasgarnya merupakan kekayaan yang menjadi potensi bangsa.

Keanekaragaman suku dan budaya bangsa, harus kita syukuri karena perbedaan dalam persatuan ini adalah daya penarik ke arah suatu kerjasama persatuan dan kesatuan dalam suatu sintesis dan sinergi yang positif, sehingga keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur.

Proses terbentuknya bangsa Indonesia bukanlah sebagai proses kesepakatan individu karena adanya homo homini lupus karena adanya penindasan individu lain dalam kebebasan alamiah melainkan suatu proses kesepakatan, konsensus antar elemen bangsa membentuk suatu bangsa, ras, golongan, budaya, agama bahkan juga kalangan kerajaan-kerajaan serta secara grafis terdiri atas beribu-ribu pulau dengan local wisdom-nya masing-masing, yang unsur-unsur itu telah ada sebelum negara Indonesia terbentuk. Terbentuknya negara Indonesia didahului dengan terbentuknya bangsa atas kesamaan cita-cita, kesamaan jiwa karakter, serta tujuan dalam hidup bersama yang berkesejahteraan, berketuhanan, berkemanusiaan dan berkeadaban.

Berbagai usaha harus dilakukan demi menjaga dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membangun kesadaran konstruktif dalam masyarakat. Kesadaran konstruktif merupakan kesadaran yang sangat bertolak belakang dengan kesadaran primordial. Kesadaran konstruktif dapat mengolah kesadaran etnisitas hingga membentuk jaringan relasi pergaulan sosial, karena kesadaran ini akan mengarahkan etnisitas pada sesuatu yang dijadikan sumber kekayaan hakiki yang dimiliki manusia untuk saling mengenal dan memperkaya budaya. Dengan begitu, tercipta pola kesadaran bahwa persamaan adalah anugerah dan perbedaan adalah berkah.

Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengawal ideologi serta menjaga persatuan bangsa. Mahasiswa dan pelajar sebagai bagian dari pemuda Indonesia merupakan aset berharga dari suatu bangsa. Sehingga peran kampus dan sekolah adalah mencetak para penerus bangsa, sehingga perannya begitu penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Penanaman sikap moral sangat penting bagi setiap generasi muda untuk mencapai suatu hal yang diharapkan, melakukan yang terbaik terhadap pendidikan di Indonesia, menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dengan menjaga interaksi  satu sama lain. Itu semua merupakan bentuk dari peran aktif generasi muda menjaga kesatuan NKRI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun