Mohon tunggu...
Risna Suci Muryanti
Risna Suci Muryanti Mohon Tunggu... Editor - Cipatat, Bandung, Indonesia

Be Yourself

Selanjutnya

Tutup

Music

Angklung, Alat Musik Bambu

17 Januari 2020   11:30 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:38 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Angklung adalah salah satu alat musik tradisional Jawa barat yang termasuk warisan budaya Sunda. Angklung sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda abad 12-16 yang pada saat itu sering digunakan untuk ritual menanam padi. Alat musik ini terbuat dari 2-4 tabung bambu yang di rangkai menjadi satu menggunakan tali dari rotan.

Orang Sunda harus melestarikan alat musik angklung ini karena angklung sudah terkenal di mana-mana. UNESCO telah meresmikan angklung merupakan warisan Indonesia dari tahun 2010. 

Angklung juga sering digunakan di berbagai acara untuk menghibur semua orang. Alat musik ini juga bervariasi di antaranya ada angklung dogdog lojor , angklung gubrag, angklung badeng, angklung kanekes dan lain-lain. Selain variasi, ada juga teknik main angklung diantara nya teknik getaran panjang, teknik staccato Dan teknik tengkep. Banyak orang Sunda sendiri yang tidak tau tentang angklung.

Saya termasuk orang yang menyukai alat musik ini karena banyak sekali pengalaman saat memainkan alat musik ini. Salah satu grup angklung yang saya ikuti bernama Hemaphraba Akusara yang berasal dari SMAN 1 Padalarang. 

Grup ini sudah sering sekali tampil di berbagai acara bahkan setiap ada acara di sekolah grup ini selalu tampil untuk memainkan angklung agar orang-orang terhibur dan merasa bangga masih bisa melestarikan alat musik tradisional. 

Grup ini sering tampil di acara Disnatalis, Savest, Maulid Nabi, Perpisahan, memperingati hari Sumpah Pemuda, memperingati hari Kemerdekaan dan lain-lain.

Hari ulang tahun angklung adalah 16 November, pada saat sering mengadakan Angklung's Day yaitu bermain angklung bersama dari berbagai sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi yang di laksanakan di Gedung Sate.

Maka dari itu kita sebagai orang Sunda harus melestarikan alat musik angklung ini, orang luar banyak sekali yang ingin belajar alat musik ini, jangan sampai kita orang Sunda asli tidak mau belajar ala musik angklung. Warisan alat musik tradisional ini jangan sampai hilang harus tetap ada dan di lestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun