Mohon tunggu...
Risma YuliaMarsya
Risma YuliaMarsya Mohon Tunggu... mahasiswa

hai saya adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi, yang ingin memulai terjun di dunia penulisan selain itu untuk memenuhi penugasan saya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perbankan Syariah di Indonesia

28 September 2025   01:47 Diperbarui: 28 September 2025   01:47 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kontribusi Bank Syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

bangsa Indonesia Adalah bangsa dengan total penduduk dengan Sebagian besar beragama Islam. Dengan  Begitu Perbankan Syariah sangatlah ideal dalam prospek kerjanya apabila dilihat dari lingkungnnya. Apalagi perbankan syariah sangatlah stabil terhadap krisis.

Bank syariah sendiri adalah bank yang melakukan operasional usahanya dengan menganut  prinsip-prinsip hukum Islam dalam operasionalnya  perbankan syariah juga berdasar pada  Keputusan hasil musyawarah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (Ringan et al., 2015). Di perbankan syariah sendiri tentunya tidak menggunakan bunga dalam operasionalnya. diIndonesia perbankan syariah memiliki produk-produk syariah seperti giro dengan akad wadiah, giro akad mudharabah, Tabungan wadiah, Tabungan mudharabah serta deposito prinsip mudharabah. Dengan begitu perbankan syariah juga unggul dalam produknya yang tidak menggunakan bunga, tetapi menggunakan akad serta memiliki bnayak pilihan produknya.

Akan tetapi nyatanya Perbankan syariah diIndonesia sendiri terhitung lebih lambat dari negara tetangga yaitu Malaysia. Dimana Malaysia memiliki angka sebesar 5,3%. Malaysia juga menjadi salah satu bangsa yang memiliki jumlah mayoritas warga negara Islam yang juga cukub besar yaitu 64% atau sebanyak 20.389.632 penduduknya Adalah umat islam, bahkan  pasar industri keuangan syariah nasionalnya sebesar 40-50% dari jumlahkeseluruhat  aset perbankan nasionalnya (Febrika, 2023). Sejarah berdirinya Perbankan Syariah sendiri diIndonesia Adalah diawali oleh bank muamalat dan penggabungan dari 3 bank besar yaitu BRI syariah, BNI syariah dan Bank Syariah Mandiri yang kemudian bergabung jadi satu kesatuan yaitu BSI.

Banyak factor yang memperngaruhi laju pertumbuhan bank Syariah. Seperti Tingkat kepercayaan Masyarakat yang cenderung lebih memilih pada bank Konvensional karena dianggap lebih aman. Kurangnya literasi dimasyarakat tentang Perbankan Syariah dan segala produk-produknya. Banyak Masyarakat menganggap bahwa bank konvensioanal dan syariah itu sama saja. Apalagi bank-bank konvensional memiliki banyak cabang ATM bahkan hingga daerah-daerah terpencil

Untuk mengatasi hal ini Perbankan Syariah juga telah menerapkan banyak program seperti penerbitan, pembaruan,  pengembangan     jasa  dan layanan perbankan syariah yang mampu bersaing    dan    berdasarkan    kekhususan kebutuhan    Masyarakat (Abdul et al., 2022). contohnya Adalah pada bank BSI baru saja mengeluarkan program Tabungan haji & umroh. Pembangunan BPRS juga mempengaruhi perkembangan bank syariah yang juga menjadi Solusi yang sudah mulai diterapkan. Pengadaan Penyuluhan ke daerah-daerah terpencil untuk memahamkan Masyarakat tentang bank Syariah.  Solusi-solusi tersebut hanya perlu di evaluasi Kembali untuk lrbih mrempercepat pertumbuhan banl syariah diindonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak.

Daftar Pustaka

Abdul, A. R., Mandiri, D. P., Astuti, W., & Arkoyah, S. (2022). Tantangan Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Tabarru': Islamic Banking and Finance, 5(2), 352--365. https://doi.org/10.25299/jtb.2022.vol5(2).9505

Febrika, L. (2023). Peran Perbankan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil Di Indonesia. Jurnal Al Wadiah, 1(2), 178--186. https://doi.org/10.62214/jaw.v1i2.169

Ringan, M., Singkong, K., & Kabupaten, D. I. (2015). View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. 290--298.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun