PENDAHULUAN
Latar belakang
Dua tahun sudah terlewat sejak pertama kali menyebarnya covid-19, dua tahun sudah kita banyak berdiam diri tanpa melakukan kegiatan yang melibatkan banyak pihak secara langsung karena seperti yang kita ketahui di masa pandemi semua kegiatan dibatasi. Pemerintah menganjurkan kita untuk sebisa mungkin melakukan kegiatan dari rumah.
Rasanya hampa bukan? Sebagai makhluk sosial yang sudah terlalu lekat dengan sebuah interaksi antar sesama, kita tentunya merasakan kekosongan ketika menghadapi kenyataan bahwa kita tidak bisa melakukan banyak interaksi secara langsung seperti yang biasa kita lakukan.Â
Pandemi covid-19 ini banyak memberikan dampak pada  aspek kehidupan, khususnya pada dunia perkuliahan. Utamanya bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan mengikuti organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Eksistensi mereka seolah meredup di masa pandemi ini, semua komunikasi dan kolaborasi hanya bisa dilakukan secara terbatas.Â
Hal tersebut mengakibatkan semua program kerja terhambat, tidak hanya berdampak pada program kerja saja, pandemi juga berdampak pada sistem atau proses pembelajaran, seluruh kegiatan pendidikan berubah 180 derajat, kegiatan belajar mengajar di alihkan dari tatap muka secara langsung menjadi melalui media online atau kerap disebut sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Namun tentunya kegiatan berorganisasi tidak boleh selamanya redup, jangan sampai organisasi kehilangan esensi dan fungsinya. Organisasi seharusnya dipenuhi dengan kerja lapangan,berbaur dengan banyak karakter anggota, bergulat dengan masalah, dan mengasah kemampuan problem solving. Peran tersebut saat ini menjadi sangat berkurang. Tentu saja ini menjadi masalah serius, terlebih lagi besar kemungkinan kondisi ini akan berlangsung lama.
Â
PEMBAHASAN
Kosasih (2016) menyatakan bahwa salah satu fungsi dari organisasi kemahasiswaan adalah sebagai sarana penunjang pendidikan dan sarana untuk mengembangkan kemampuan diri (soft skills). Soft skills yang dimaksud disini yaitu berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kepemimpinan. Dimana soft skill tersebut yang nantinya akan dibutuhkan di dunia pekerjaan dan dalam hal ini peran organisasi mahasiswa sangat penting.
Demi keberlangsungan eksistensi mahasiswa dan UKM perlu dilakukannya adaptasi di era new normal dan tetap memperhatikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu berpikir kritis, peduli, menjadi wadah aspirasi dan tetap berkomunikasi dengan baik, agar kegiatan berorganisasi tetap berjalan lancar.