Mohon tunggu...
Dananto Riski
Dananto Riski Mohon Tunggu... Relawan - Belajar dari masa ke masa

Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ACT Inisasi Gerakan Nasional Bangkit Bangsaku

2 Oktober 2020   11:27 Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG -- Era normal baru belum benar-benar membuat segala sesuatu turut normal. Pembatasan aktivitas masyarakat membuat perekonomian menjadi terhambat. Banyak usaha terpaksa gulung tikar, pedagang-pedagang kecil yang kehilangan pembeli dan kesulitan mengembalikan pinjaman usaha, hingga berdampak pada nihilnya penghasilan.

Hingga akhir tahun ini, para ahli ekonomi pun memprediksi, akan ada 15 juta pekerja yang terkena imbas sehingga harus di-PHK oleh perusahaannya. Kondisi serba sulit tersebut membawa keterpurukan bagi berbagai elemen bangsa.

Namun, hal tersebut bukan berarti tak ada jalan keluar bagi pemulihan ekonomi masyarakat. Semangat kedermawanan dan sikap optimis dapat menjadi ikhtiar bersama untuk bangkit dari keterpurukan ini. Sebuah gerakan kedermawanan perlahan akan membangun optimisme bangsa di masa pandemi dan resesi ekonomi.

Untuk itu, ACT menginisiasi gerakan nasional sebagai upaya penyelamatan sekaligus penyebaran semangat optimis di tengah kondisi ini. Bersama seluruh elemen bangsa, gerakan ini berikhtiar mengatasi ancaman resesi, kelaparan, kemiskinan, sekaligus membangun kemandirian masyarakat. Pandemi ibarat kegelapan zaman yang menelan berjuta harapan tapi jika sadar, kita memiliki jalan keluar dari semua permasalahan. Lewat gerakan "Bangkit Bangsaku: Habis Gelap Bangkitkan Terang", ACT mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimis dan bersikap positif dalam menatap masa depan. Hal ini disampaikan oleh Presiden ACT Ibnu Khajar.


"Dalam menyelesaikan kondisi darurat ini, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa untuk membangun optimisme dalam menghadapi dampak multidimensi akibat pandemi Covid-19. 'Habis Gelap Bangkitkan Terang' diambil sebagai tagline gerakan nasional 'Bangkit Bangsaku' untuk menularkan sebanyak-banyaknya sikap optimis. Sikap optimis diharapkan dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia untuk menapaki kehidupan dan menghidupkan sejuta harapan. Keterlibatan seluruh elemen bangsa seyogyanya membuat masalah terlihat kecil dan dapat teratasi. Insyaallah, optimisme juga membukakan jalan-jalan kemudahan," ungkap Ibnu saat mendeklarasikan acara peluncuran gerakan nasional "Bangkit Bangsaku", Rabu (30/9).

Gerakan Bangkit Bangsaku akan fokus pada penyelamatan tiga sektor vital yang kini sangat terdampak pandemi, yakni sosial, ekonomi, dan kesehatan. Di sektor sosial, ACT lanjut menopang kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, utamanya pangan, melalui sejumlah program pangan. Hal ini mengingat pangan menjadi kebutuhan utama yang sulit dipenuhi di masa pandemi ini akibat keterpurukan ekonomi keluarga.

Giyanto selaku Kepala Cabang ACT Jawa Tengah menambahkan, "Insyaallah kami akan terus mendampingi masyarakat Indonesia, memastikan stok pangan dari hulu ke hilir tersedia, sehingga seluruh masyarakat dapat terbantu. Misalnya saja di bagian hulu, kami fokus pada pendampingan para produsen pangan seperti petani, nelayan, dan sebagainya agar produksi pangan terus berlanjut. Hasil produksi pangan tersebut nantinya akan menjadi suplai untuk masyarakat di bagian hilir. Semua ini insyaallah akan menjangkau masyarakat urban dan pelosok negeri."

Adapun program-program pangan tersebut di antaranya Lumbung Beras Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, Lumbung Air Wakaf, Lumbung Sedekah Pangan, Operasi Pangan Gratis, Operasi Beras Gratis, Operasi Makan Gratis, Humanity Care line, dan lainnya. Tidak hanya pangan, penyelamatan di sektor sosial juga mencakup pemberian bantuan biaya hidup bagi para guru dan dai prasejahtera di Indonesia.

Sementara di sektor ekonomi, ACT lanjut membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi. Hal ini diharapkan mampu mendorong perekonomian bangsa yang banyak disokong dari sektor UMKM.

Di sektor kesehatan, ikhtiar preventif terhadap penyebaran virus corona terus digencarkan. Sejumlah ikhtiar tersebut antara lain aksi disinfeksi, penyediaan APD bagi pejuang medis, hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus Covid-19.

"Bangsa kita butuh disemangati sebuah gerakan, penyadaran terhadap berbagai permasalahan, pembuka jalan solusi dan implementasi nyata, serta penjaga optimisme tetap menyala. Seluruh aksi ini membutuhkan kolaborasi besar berbagai elemen masyarakat.  Semua anak bangsa diundang kontribusinya, menyiarkan semangat dan ide untuk bangkitkan bangsa. Bersama, kita akan gulirkan bola salju kepedulian kita untuk Indonesia," tegas Giyanto. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun