Mohon tunggu...
Riska Yunita
Riska Yunita Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Be your own kind of beautiful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kita, untuk Kita, demi Kita Bersama

4 April 2020   11:24 Diperbarui: 4 April 2020   11:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di awal tahun 2020 ini, dunia disibukkan dengan 'perperangan' melawan pandemi Covid 19. Negara-negara berdampak memberikan segala bentuk arahan dan kebijakan demi menemukan solusi yang tepat untuk negara dan rakyatnya. Seluruh dunia menggaungkan metode penjagaan dan pertahanan diri demi menekan pandemi yang masih sibuk menyebarkan diri.

Informasi diteruskan dengan cepat di berbagai media publikasi. Apresiasi kepada garda-garda terdepan terus digaungkan demi menjadi motivasi untuk bisa lebih saling bertoleransi. Donasi mulai banyak dikumpulkan untuk membantu mereka yang berdampak karena pandemi. Ketika kondisi dunia saat ini akhirnya membuat kita mulai berpikir dan merenung tentang hidup kita sendiri ditengah hari-hari penuh kekhawatiran yang masih terus menghantui.

Saat banyak yang mulai mengajukan pertanyaan, "Apa yang ingin kamu lakukan setelah pandemi ini berakhir?" 

Di sanalah kita mulai berpikir. Apa yang kita inginkan apa yang kita rindukan dari keseharian kita sebelum 'musibah' ini terjadi. Awalnya yang teringat mungkin hal-hal menyenangkan seperti jalan-jalan, liburan, berkumpul bersama teman dan pasangan. Semua hal-hal yang mewarnai kehidupan orang kebanyakan. Selanjutnya kita mulai berpikir agak lebih dalam namun cukup sederhana. Bisa pergi bebas kemanapun tanpa takut akan apa yang ada di luar sana.

Jika pikiran kita masin ingin menelusuri hati lebih dalam, kita akan menemukan titik rindu yang lain, seperti bisa berkumpul dan menyentuh keluarga dan orang-orang terdekat tanpa takut bisa membawa hal yang menyakitkan buat mereka kelak. Dan jika ketakutan ini membuat kita merasa terkekang, hal-hal yang dulunya sering kita keluhkan bisa menjadi hal yang sangat kita rindukan. Rindu bekerja di sudut ruang kantor dengan segala tekanan dan rutinitas kerjanya, rindu turun ke lapangan dengan panas yang setia membuat kita merasa dahaga, rindu akan kebisingan kota dan padatnya jalan raya.

Pada akhirnya jawaban yang kita temukan adalah mengarah pada satu hal, yaitu kita hanya ingin melakukan kehidupan kita yang dulu sebagaimana ketika dunia masih baik-baik saja. 

Jika kita berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan itu, lalu apa langkah kita selanjutnya? 

Jika kita hanya berpikir tentang harapan, apakah sebuah harapan itu nantinya akan datang secara tiba-tiba?

Kita pasti sudah tahu jawabannya.

Oleh karena itulah kita harus berusaha. Demi harapan-harapan yang sudah ada dibayangan kita. Berusaha melawan 'musibah' ini secara bersama-sama untuk kepentingan kita bersama juga.

Banyak dari kita yang masih belum sadar akan situasi sekitar dan dunia kita saat ini. Masih banyak yang memanfaatkan situasi untuk melakukan hal-hal yang tidak manusiawi. Masih ada yang belum bisa membangun rasa toleransinya sendiri. Masih ada yang tidak peduli bahkan untuk keselamatan dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun