Mohon tunggu...
Riska Mardiani Putri
Riska Mardiani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi UPI yang sedang melaksanakan kegiatan KKN Tematik dengan tema Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi (MDBPE)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI 2021: Kontribusi Mahasiswa UPI dalam Pendampingan dan Pembelajaran Daring di SDN 091 Cibeureum

1 Agustus 2021   21:49 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak sektor mengalami dampaknya, salah satunya yaitu pada sektor pendidikan. Berbagai upaya ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat ini dengan berbagai kebijakan yang dibuat salah satunya adalah Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). 

Setiap jenjang pendidikan mulai dari pra sekolah, sekolah dasar, dan menengah hingga pendidikan tinggi menghentikan pembelajaran secara langsung dan menggantinya dengan pembelajaran tidak langsung atau biasa dikenal daring. 

Menurut Sobron et al. (2019) pembelajaran daring atau online merupakan pembelajaran berdasarkan pada teknologi yang bahan belajarnya dikirim secara  elektronik ke peserta  didik dari jarak jauh dan menggunakan jaringan komputer.

Kebijakan pembelajaran jarak jauh embuat banyak sekolah harus mempersiapkan pembelajaran daring dengan baik. Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk dapat menguasai pemanfaatan teknologi dan informasi yang dapat menunjang proses pembelajaran secara daring. 

Selain itu juga, para guru harus dapat menciptakan kegiatan pembelajaran daring tetap menarik dan tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan baik. 

Namun kenyataan di lapangan seringkali berbeda dengan yang diharapkan, perubahan sistem pembelajaran memunculkan berbagai kendala yang tidak hanya dirasakan oleh pihak sekolah saja, tetapi juga dirasakan oleh tenaga pendidik dan peserta didik. Sebagaimana yang diungkapkan Nakayama (2020) dalam penelitiannya bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online.

Melihat permasalahan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tidak tinggal diam dan memberikan kontribusi nyata pada bidang pendidikan dan ekonomi yang sangat terdampak melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema Membangan Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi (MDBPE) yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada kedua sektor tersebut. 

Sekitar 3000 lebih mahasiswa UPI mendaftarkan diri untuk mengikuti program KKN gelombang pertama di wilayah tempat tinggal nya masing-masing.

Sebagai peserta KKN UPI yang memilih program dibidang pendidikan, peserta KKN bekerja sama dengan pihak sekolah SDN 091 Cibeureum yang berlokasi di Kelurahan Campaka, Kota Bandung untuk memberikan penguatan dan pendampingan pembelajaran daring kepada guru, siswa, dan orang tua siswa. 

Kegiatan tersebut direspon positif oleh kepala sekolah SDN 091 Cibeureum, setelah meminta izin untuk melakukan kegiatan KKN kemudian peserta KKN diarahkan untuk melakukan pendampingan kepada beberapa guru. Para guru yang menjadi sasaran dari program pun menyambut hangat maksud dari tujuan peserta KKN di SDN 091 Cibeureum.

Sebelum merencanakan program yang akan dilakukan di SDN 091 Cibeureum, peserta KKN melakukan wawancara kepada beberapa guru mengenai permasalahan dan kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring dan hasil dari wawancara tersebut ternyata beberapa guru mengeluhkan penggunaan media pembelajaran seperti Zoom Meeting, Google Meeting, dan Google Classroom yang dirasa cukup rumit dengan minimnya pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran tersebut. 

Media pembelajaran daring yang biasa digunakan di SDN 091 Cibeureum adalah melalui WhatsApp group dan Zoom meeting, namun karena berbagai pertimbangan seperti guru yang kesulitan untuk menggunakan Zoom meeting  dan fasilitas siswa yang kurang memadai yaitu kuota internet yang terbatas dan masih banyak siswa yang belum memiliki gadget dan laptop pribadi sehingga siswa menggunakan gadget dan laptop milik orang tua untuk mengakses media pembelajaran, para guru hanya melakukan kegiatan belajar mengajar melalui WhatsApp group setiap harinya dan zoom meeting seminggu sekali. Guru mengkhawatirkan pembelajaran yang dilakukan tidak efektif dan cenderung akan membuat siswa bosan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peserta KKN membuat program dengan harapan dapat menanggulangi permasalahan yang ada di SDN 091 Cibeureum yakni dengan memberikan edukasi penggunaan beberapa platform umum yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran daring seperti Zoom Meeting, Google Meeting, dan Google Classroom. 

Peserta KKN mensosialisasikan langkah-langkah menggunakan media tersebut dan menjelaskan secara detail pengaturan dari media tersebut kepada guru sasaran seperti bagaimana cara membuat link meeting, mute peserta, mengganti profile, menscreenshot saat zoom meeting, dan membuat kelas di google classroom kemudian membagikan kode kelas kepada siswa. 

Kemudian peserta KKN juga membuatkan video pembelajaran yang menarik dan kreatif yang diharapkan dapat membuat siswa lebih antusias saat kegiatan belajar dan membantu memahami materi lebih mudah sehingga siswa tidak bosan dengan pembelajaran yang biasa diberikan. Selain itu, dengan video pembelajaran dapat memudahkan siswa mengakses materi kapanpun dan dimanapun.

Setelah dilakukannya program edukasi program edukasi penggunaan platform media pembelajaran dan pembuatan video pembelajaran, Salah satu guru kelas 1 di SDN 091 Cibeureum memberikan tanggapan, "Alhamdulillah saya merasa sangat terbantu ketika harus melakukan perkenalan dengan siswa baru kelas 1 melalui google meeting karena diarahkan oleh peserta KKN, kemudian saya juga belajar cara membuat kelas di google classroom dan link zoom meeting."

Dengan adanya program KKN ini, diharapkan dapat membantu pihak sekolah, para guru, dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring dan mengatasi permasalahan yang ada sebagai bentuk kontribusi peserta KKN UPI dalam bidang pendidikan.


Video Pembelajaran
Video Pembelajaran

Video Pembelajaran
Video Pembelajaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun