Mohon tunggu...
Riska Anis
Riska Anis Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya seorang guru sekolah dasar di salah satu kecamatan di kabupaten pati yaitu kecamtan Jaken

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

1 Oktober 2022   01:32 Diperbarui: 1 Oktober 2022   01:35 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

AKSI 1

  • Kesulitan dalam memahami perbandingan volume dan waktu. Kesulitan siswa dalam memahami soal matematika terlihat dari hasil belajar yang kurang dari KKM saat guru memberikan soal evaluasi, kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal evaluasi tentang debit matematika disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
  • Siswa kurang memahami materi matematika yang diajarkan oleh guru.
  • Siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang rumit, sehingga siswa menyerah sebelum mengerjakan.
  • Siswa lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget dibanding belajar matematika sehingga
  • Kurangnya kreatifitas dan inovasi guru dalam penyampaian materi matematika kebanyakan bersifat abstrak dan tidak menyangkut masalah sehari-hari yang dialami siswa.

PPL 2

  • Rendahnya motivasi belajar siswa kelas V dalam pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam memahami perbandingan dua besaran yang berbeda pada materi debit matematika terlihat dari hasil belajar yang kurang dari KKM saat guru memberikan evaluasi serta perhatian yang kurang  pembelajaran yang dilakukan oleh guru, rendahnya motivasi belajar siswa menurut wawancara dan literasi yang dilakukan oleh penulis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
  • Guru kurang memberikan pembelajaran yang menarik perhatiaan siswa. Sehingga perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan guru.
  • Siswa terbiasa dengan gadget karena efek pandemi covid 19. Gadget  dan game dianggap lebih menarik dari pada belajar disekolah.
  • Siswa bosan dan tidak merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • Penataan kelas kurang menarik perhatian siswa.
  • Orang tua kurang memberikan perhatian terhadap perkembangan belajar anaknya.
  • Kondisi ini dilatarbelakangi dari guru kurang memberikan pembelajaran yang menarik perhatiaan siswa, mulai dari metode, model, ataupun media yang digunakan dalam pembelajaran.

  • Pentingnya praktik ini dilakukan:
  • Untuk menunjukan best practice yang sudah di lakukan,
  • Memecahkan masalah yang dialami oleh siswa yaitu peningkatan motivasi belajar dan peningkatan pemahaman siswa dalam mengerjakan soal matematika
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.
  • Berbagi pengalaman kepada rekan kerja dan rekan mahasiswa PPG.
  • Memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik dalam mengatasi masalah siswa.
  • Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
  • Dalam proses perencanaan saya berperan sebagai perancang RPP, pembuatan bahan ajar, media ajar, LKPD, dan instrumen penilaian;
  • Sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran bersama peserta didik sesuai RPP yang telah saya buat yaitu sebagai fasilitator, pembimbing, pelatih, pemotivasi, pemantik imajinasi dan kreativitas siswa serta pengembangan nilai karakter dan pengembang kerja tim;
  • Menilai evaluasi yang telah siswa kerjakan sebagai pertimbangan keberhasilan kegiatan Aksi 1 dan aksi 2;
  • Melakukan pengeditan dan pengunggahan video pembelajaran aksi 1 dan aksi 2.
  • Melakukan refleksi diri terhadap kegiatan aksi 1 dan aksi 2.

Tantangan untuk mencapai tujuan

  • Kesiapan peserta didik  dalam proses belajar mengajar;
  • Kemampuan berbicara, berpendapat peserta didik yang masih minim;
  • Kemampuan mengorganisasi kelompok serta jiwa kepempininan peserta didik masih rendah;
  • Kemandiriaan peserta didik seusia sekolah dasar masih rendah sehingga perlu bimbingan dan pemancing untuk membangun, menemukan serta membuat proyek ataupun pengetahuan yang baru;
  • Penguasaan guru dalam menerapkan teknologi dalam pembelajaran yang masih kurang sehingga guru perlu banyak belajar dari berbagai media dan banyak bertanya dengan rekan kerja yang menguasai teknologi;
  • Pengetahuan guru mengenai model, media, metode pembelajaran yang masih kurang dalam membuat aktivitas pembelajaran yang bervariasi. Sehingga guru harus memncari sumber belajar mengenai media, model dan metode pembelajaran;
  • Terbatasnya sarana dan prasarana sekolah yang masih minim, jumlah proyektor tidak sesuai dengan jumlah kelas sehingga  digunakan secara bergantian.

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi 1 dan 2:

  • Peserta didik sebagai sasaran  dalam proses pembelajaran aksi 1 dan aksi 2;
  • Guru kelas sebagai pelaku dan pelaksana untuk menfasilitasi peserta didik dalam membangun pengetahuannya;
  • Dosen dan guru pamong sebagai  pembimbing dalam pelaksanaan aksi 1 dan aksi 2;
  • Rekan mahasiswa kelas 20 kelompok 3 yang mendukung dalam pelaksanaan aksi 1 dan 2;
  • Kepala sekolah sebagai penasehat;
  • Rekan guru dan keluarga dalam pelaksanaan pengambilan gambar (video) aksi 1 dan aksi 2.

Langkah-langkah yang dilakukan

  • Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru dengan melakukan wawancara terkait masalah atau tantangan yang harus dihadapi.
  • Menkaji literatur terkait masalah atau tantangan yang akan dihadapi.
  • Merumuskan solusi terbaik dalam pemecahan masalah tersebut.
  • Mempersiapkan perangkat pembelajaran;
  • Mempersiapkan fasilitas yang digunakan dalam pembelajaran (Laptop, proyektor, layar LCD, HP);
  • Mempersiapkan kelas mulai dari penataan kelas serta admintrasi kelas;
  • Mempersiapkan siswa untuk membawa alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan dan pembuatan produk pada aksi 1 dan aksi 2;
  • Berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait izin pelaksanaan PPL aksi 1 dan aksi 2;
  • Berkoordinasi dengan teman sejawat guna membantu pelaksanaan pengambilan gambar PPL aksi 1 dan aksi 2.

Strategi yang digunakan

Aksi 1

  • Dalam mengatasi masalah pertama, saya menggunakan model pembelajaran PBL dengan media pembelajaran PPT Interaktif dan benda konkret;
  • Penilaian melalui praktik kinerja siswa dalam percobaan sains, hasil LKPD serta evaluasi yang telah saya lakukan kepada siswa.

Aksi 2

  • Dalam mengatasi masalah kedua,  saya menggunakan model pembelajaran PJBL dengan media pembelajaran AR (Augmented Reality);
  • Penilaian berdasarkan kinerja siswa dalam pembuatan produk, keberhasilan produk yang telah dibuat, hasil LKPD serta evaluasi individu siswa.

Pihak yang terlibat

  • Pelaksana;
  • Sasaran ( siswa kelas V);
  • Kepala sekolah;
  • Rekan guru;
  • Pihak luar yang membantu dalam pengambilan gambar.

Sumber daya yang diperlukan

  • Proyektor;
  • Layar proyektor;
  • Laptop;
  • Handphone;
  • Kelas;
  • Jaringan internet .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun