Mohon tunggu...
Riska Handayani Damanik
Riska Handayani Damanik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Semester III Fakultas Kesehatan Masyarakat

Assalamulaikum wr.wb. Saya Riska Handayani Damanik, Nim : 0801202185, Kelas : Kesling-B, Semester V, Matkul : Kesling Perumahan dan Pemukimnan, mewakili kelompok 10, dengan Dosen Pengampu : Eka Lestari Sitepu.,S.KM., M.KM. Artikel ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok 10 yang berjudul tentang "Perumahan dan Pemukiman Di Desa".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sikap Orangtua terhadap Karakter Anak

23 Februari 2021   08:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga adalah segalanya bagi semua orang, tempat terbaik untuk kita belajar tentang kasih sayang, pengorbanan dan kebahagiaan, karena kebahagiaan bermula dari kebersamaan bersama dengan orang-orang terdekat. Menurut Siti Khadijah Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Semester 1 keluarga adalah tulang rusuk dan tempat dimana mereka bertumbuh dan berkembang menjadi sosok yang saat sekarang ini dan membuat seseorang  jauh lebih tenang bersama dengan keluarga. Kepribadian dan tingkah laku anak terbentuk dari bagaimana orangtua mengajarkannya kepada anak-anak mereka tersebut seperti, kata pepatah mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

 Anak merupakan anugerah tuhan yang paling sempurna yang di titipkan oleh Tuhan kepada setiap orang tua untuk dijaga dengan sebaik-baiknya. Jika seorang anak hidup bersama dengan keluarga yang harmonis, maka insyaallah anak tersebut akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian di dalam dirinya. Beda halnya dengan anak yang memiliki latar belakang keluarga yang broken home (perceraian) anak tersebut akan mengalami hal-hal yang seharusnya belum wajar untuk ia alami. Keluarga yang broken home dapat membuat karakter dan kepribadian anak tersebut menjadi kepribadian yang kasar,egois dan lain-lain.

Contohnya, anak tersebut akan mengingat bahwa apa yang dilakukan oleh orangtuanya adalah hal-hal yang mungkin sikap yang baik tetapi kenyataanya tidak, ia akan melakukan tindakan kriminal seperti berkelahi dengan temannnya karna mudah tersingung, berbicara yang  kasar kepada orang lain (tidak sopan) dan mempunyai sikap yang buruk. Apalagi anak yang dibawah umur, ketika ia mendengar orang tuanya cekcok dengan suara yang keras dan lantang, maka anak tersebut cenderung akan memiliki  sifat yang emosional dan dapat menyebabkan mental anak tersebut  mengalami kerusakan, seperti ada rasa takut dalam dirinya setiap kali mendengar orang lain sedang bertengkar.

Sebagai contohnya, saya ambil dari kisah yang saya alami sendiri. Dulunya keluarga saya harmonis, namun karna kedua orangtua saya memiliki sifat yang egois, kedua orangtua saya berpisah ketika saya hampir berusia 19 tahun. Banyak sekali pelajaran yang  dapat saya petik dari pengalaman saya ketika kedua orang tua saya berpisah. Menjadikan saya pribadi yang lebih dewasa dan pendiam bahkan saya sangat tertutup dengan keluarga saya dan teman-teman saya.

Mengapa demikian? Karna saya merasa minder dan setiap kali saya  ingin bercerita kepada keluarga saya ataupun kepada teman-teman saya, muncul pikiran bahwa orang lain hanya ingin sekedar mengetahui kisah saya saja, namun kenyataanya tidak. Justru mereka memberikan saya dukungan yang lebih dari apa yang saya pikirkan. Itulah sebabnya mengapa saya tertutup dengan orang lain.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, rasa minder saya hilang begitu saja, karna saya menyakini diri saya sendiri dan percaya pada diri saya sendiri bahwa saya bisa melewati  semua  ini dengan hati yang ikhlas, terlebih lagi saya mempunyai keluarga yang selalu mendukung saya dan saya juga menantang diri saya sendiri agar saya bisa lebih maju dan lebih baik lagi untuk kedepannya. Dari pengalaman saya ini tidak semua orang yang memiliki keluarga broken home itu selalu buruk, justru malah sebaliknya. Mereka selalu berusaha agar di kemudian hari mereka tidak memiliki kehidupan yang sama seperti  apa yang mereka alami sekarang.

Intinya selalu berusaha dan yakin bahwa kamu  bisa melewati semua ini. Dan pada saat jaman yang maju seperti saat ini seharusnya orangtua lebih terbuka lagi kepada anak-anaknya dan mengajarkan hal-hal yang baik agar anak-anak tersebut merasakan kehangatan didalam keluarganya. Dan seharusnya orang tua lebih memahami kondisi seorang anak resiko apa  yang akan terjadi jika bertengkar dihadapan anak-anaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun