Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila Berelasi Positif dengan Agama

20 Februari 2020   05:30 Diperbarui: 20 Februari 2020   05:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah teknologi berkembang pesat pada era 90 di Amerika Serikat dan Eropa dan kemudian dilanjutkan pada era tahun 2000 di seluruh dunia, banyak hal terjadi dan berubah. Terlebih lagi saat media sosial mulai dikenal masyarakat luas.

Informasi bisa menembus sampai dinding-dinding kamar yang paling privat atau sampai lubuk hati paling dalam. Dia juga menjangkau tempat yang sebelumnya tak terjangkau dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya. Sehingga bisa mengubah banyak hal dan kebiasaan kita.

Salah satu dampak yang mencolok adalah soal purifikasi agama  atau pemurnian agama. Teknologi turut punya andil dalam gerakan yang 'terlihat mulia' tersebut. Purifikasi lebih pada keyakinan bahwa perlunya orang menjalanankan ajaran agama seperti bagaimana agama itu berkembang mula-mula seperti ke-khalifahan dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. 

Di luar itu, faham ini para pengikutnya menganggapnya sesat. Keyakinan ini diikuti oleh beberapa gelintir orang dan kemudian diyakini banyak orang sebagai gerakan yang perlu diikuti banyak orang.

Karena teknologi dan berbagai perkembangan lain, cara untuk menanamkan pemurnian agama itu cenderung keras. Ajaran-ajaran itu cenderung menyebabkan intoleransi antar umat beragama. 

Padahal selama ini toleransi umat beragama cenderung berlangsung dengan baik. Semua saling menghormati dan tidak saling bersinggungan anatar kayakinan berbeda. Ini adalah salahsatu wujud keberagaman sejak zaman Majapahit dan nilai-nilai luhurnya diserap oleh the founding fathers.

Nilai-nilai ini juga diserap oleh para wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yaitu Wali Songo. Sembilan wali yang kebanyakan berasal dari Yaman (timur tengah) itu menggunakan budaya Indonesia sebagai jembatan untuk mengajarkan agama Islam. 

Cara itu dirasa lebih mudah karena jika langsung memakai budaya dan bahasa Arab maka masyarakat Indoensia akan sulit paham. Tentu saja budaya itu tidak bertentangan dengan agama yang mereka ajarkan itu.

Budaya asli Indonesia yang berdampingan dengan ajaran agama sebanarnya adalah cara yang ideal untuk membuat semuanya bersatu padu. 

Itu pula sebabnya kenapa Pancasila menjadi dasar Bangsa kita dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila menyerap nilai-nilai luhur dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, tapi berelasi positif, sejak dulu , sekarang dan mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun