Mohon tunggu...
Risalatul Muawanah
Risalatul Muawanah Mohon Tunggu... Mahasiswi | UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Konten Favorit | Digital, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dehaasia Pugerensis: Flora Langka Asli Jember yang Hampir Punah

7 Oktober 2025   00:15 Diperbarui: 7 Oktober 2025   00:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dehaasia Pugerensis : Tumbuhan Langka Khas Jember yang Harus Dilestarikan

Dehaasia Pugerensis merupakan spesies tumbuhan endemik Indonesia yang hanya hidup di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Istilah endemik berarti bahwa tumbuhan ini tumbuh secara alami hanya disatu wilayah tertentu dan tidak dijumpai didaerah lain di dunia. Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh Koorders dan Veleton pada tahun 1904, dan kini dikategorikan sebagai "Critically Endangered" (Sangat Terancam Punah) oleh IUCN.

Keistimewaan Dehaasia Pugerensis terletak pada perannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem di hutan tropis Jember. Keberadaannya menjadi bagian penting dari keragaman hayati di kawasan tersebut.

Jumlah Populasi yang Terus Menurun

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa populasi Dehaasia Pugerensis sangat terbatas, hanya sekitar 191 individu dewasa yang berhasil diidentifikasi. Spesies ini terutama ditemukan dikawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), khususnya didaerah tepi jalan dan beberapa area resort didalam taman nasional.

Namun Jumlah populasi yang sedikit menjadikan tumbuhan ini sangat rentan terhadap gangguan lingkungan. Aktivitas manusia seperti perubahan lahan, pembangunan,dan aktivitas wisata menyebabkan berkurangnya habitat alami. Akibatnya, kemungkinan kehilangan individu di alam semakin besar.

Langkah Pelestarian yang Dapat Ditempuh

Agar Dehaasia Pugerensis tidak benar-benar hilang, berbagai upaya pelestarian perlu segera dilakukan, di antaranya:

1. Inventarisasi Lanjutan, melakukan survei mendalam untuk mengetahui jumlah dan persebaran tumbuhan ini secara lebih akurat.

2. Perlindungan habitat alami, menetapkan area tumbuh Dehaasia sebagai zona lindung di kawasan TNMB, serta menghindari segala bentuk gangguan di sekitarnya.

3. Pembibitan dan reintroduksi, mengembangkan program pembibitan Dehaasia Pugerensis (misalnya dikebun raya atau pusat konservasi) kemudian menanam kembali ke habitat aslinya agar populasinya meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun