Mohon tunggu...
Nur Farihatul Khoiriyah
Nur Farihatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - being inspired and addicted to someone

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030006)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kerasnya Sistem Pendidikan di Luar Negeri

12 Maret 2021   13:13 Diperbarui: 12 Maret 2021   13:49 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kumparan

Sistem pendidikan di beberapa negara memang terkenal sangat keras. Mengapa mereka menerapkan sistem pendidikan yang sangat ketat? Itu bertujuan agar negara tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dikutip dari artikel 20 Best Education System In The World yang ditulis oleh MBC Times, menyebutkan 5 besar peringkat dengan sistem pendidikan terbaik yaitu Korea Selatan, Jepang, Singapura, Hongkong, dan Finlandia.

Kali ini kita akan membahas bagaimana sistem pendidikan di Korea Selatan yang terkenal dengan "kerasnya" pendidikan disana.

Membahas tentang sistem pendidikan, tentunya sudah banyak yang tahu pendidikan di Korea Selatan termasuk salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Negeri gingseng itu termasuk kedalam salah satu negara Asia yang berhasil menembus peringkat negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Bahkan, pendidikan di Korea Selatan mampu menggeser peringkat pertama yaitu Finlandia.

Korea Selatan kini memang sangat terkenal dengan kepopuleran k-pop dan dramanya. banyak penggemar k-pop dari berbagai penjuru dunia juga tertarik untuk mempelajari berbagai sisi tentang Korea Selatan. Mulai dari gaya hidup, makanan, bahasa, sampai ke pendidikan.

Akan tetapi sistem pendidikan di sana bisa dikatakan cukup keras. Ada sebuah penelitian terhadap pelajar di Korea yang mengatakan bahwa anak-anak atau pelajar di Korea Selatan dianggap paling tidak bahagia  di antara negara-negara maju lainnya. Mereka, para pelajar merasa stress dan tertekan akibat tekanan dan kerasnya pendidikan di sana. Pelajar di Korea Selatan dituntut untuk selalu unggul dalam bidang pendidikan. Mereka menerapkan prinsip "manusia akan mati, apabila tidak memiliki pendidikan yang baik".  Maka dari itu, mereka menganggap bahwa pendidikan itu sebagai hal yang sangat penting.

Di Korea Selatan, orang yang memiliki pendidikan tinggi akan mengangkat status derajat. Sistem pendidikan yang diterapkan disana yaitu 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA, dan 4 tahun kuliah. Ini sama halnya dengan Indonesia.

Waktu belajar bagi para siswa disana yaitu 16 jam dalam sehari. Mereka belajar dari pagi hari hingga malam hari. Lamanya waktu belajar di sana menyebabkan banyak siswa yang memiliki mata minus dan berkacamata. Hal ini disebabkan karena siswa diwajibkan untuk membaca dan belajar selama di sekolah. Waktu yang mereka punya dihabiskan hanya untuk belajar. Bahkan mereka tidak mempunyai waktu untuk bermain karena sudah kelelahan belajar. Mereka memilih waktu yang tersisa untuk tidur daripada bermain.

Walau sudah menghabiskan 16 jam untuk belajar di sekolah, mereka akan lanjut belajar lagi di tempat les atau bimbel (hagwon). Pelajar SMA pasti mengikuti les tambahan untuk mempersiapkan masuk ke universitas unggulan. Rata-rata mereka baru bisa kembali merebahkan badannya pada pukul 2 malam. Padahal, sekolah di Korea memiliki sistem full sekolah. Pada hari sabtu tetap masuk dan jam pembelajarannya sama dengan hari-hari biasa. Jam belajar di Korea lebih banyak dari Amerika.

Namun, tidak hanya pelajar SMA, pelajar SMP dan SD pun kini sudah banyak yang mengikuti les tambahan. Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti les tambahan (hagwon) tidaklah sedikit. Bisa dibilang biaya les di Korea Selatan sangatlah mahal. Menurut data dari Kementrian Pendidikan Korea Selatan pada tahun 2016, sekitar 14,4% keluarga menghabiskan uang sebanyak 5000.000 Won atau sekitar Rp 6.000.00 untuk biaya les tambahan per siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun