Mohon tunggu...
Riris Syifa Ana
Riris Syifa Ana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM 212 UIN Malang 2022/2023, Pembelajaran Asyik di TPQ Hidayatul Mubtadi'in

2 Februari 2023   12:30 Diperbarui: 2 Februari 2023   14:09 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TPQ Hidayatul Mubtadi'in adalah salah sebuah TPQ yang berada di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang adalah sebuah lembaga pendidikan Al-Qur'an yang telah maju pesat dengan menggunakan Qiroati sebagai metode pembelajaran Al-Qur'an. Santri TPQ Hidayatul Mubtadi'in rata-rata akan menamatkan pendidikan Al-Qur'an di saat mereka baru kelas satu di pendidikan formal, hal ini dikarenakan santri-santri tersebut telah memulai pendidikan sejak usia dini. 

Ketika sudah lulus TPQ inilah kemudian akan ada program yang dinamakan madrasah persiapan. Sesuai dengan namanya, madrasah persiapan adalah sebuah kelas di mana santri-santri akan mempelajari materi persiapan atau materi dasar yang akan dijadikan pegangan ketika mereka masuk Madrasah Diniyyah atau masdrasah tingkat lanjut dari TPQ. 

Dalam Madrasah Diniyyah para santri akan mempelajari kitab kuning, dan memaknainya menggunakan huruf pegon. Disinilah peran madrasah persiapan menjadi penting untuk membekali santri agar tidak tertinggal dalam mengikuti pelajaran di Madrasah Diniyyah.

Dalam kegiatan pembelajaran ini, santri Madrasah Diniyyah Hidayatul Mubtadi'in sangat antusias mengikuti dan bersemangat untuk dapat memahami dan dapat menuliskan kata juga kalimat menggunakan huruf Arab pegon. Karena dalam prosesnya, sang pendidik tidak hanya fokus untuk menyampaikan materi, tetapi juga mengajak para santri untuk bermain dan bernyanyi. Sebelum pelajaran dimulai pun guru dan santri secara bersamaan akan membaca Al-Qur'an dengan tartil sebagai muroja'ah sekaligus praktik dari metode pembelajaran metode Qiroati di Taman Pendidikan Qur'an  (TPQ) sebelumnya.

Santri-santri Madrasah Diniyyah Hidayatul Mubtadi'in terdiri dari setidaknya 21 santri yang ditempatkan dalam satu kelas putri, dan ada kurang lebih 30 santri di kelas putra. Jika di kelas putri yang dipelajari adalah pegon, maka di kelas putra santri-santri diberi materi bimbingan adzan. Karena bagaimanapun edukasi mengenai bagaimana cara mengumandangkan adzan memang sangat perlu untuk dilakukan, karena adzan merupakan pemberitahuan ang ditujukan untuk semua umat islam bahwa telah masuk waktu sholat sekaligus panggilan untuk melakukan ibadah.

Dokpri
Dokpri

Seperti halnya mempelajari huruf pegon, mempelajari bagaimana cara mengumandangkan adzan juga memiliki beberapa tahap. Dalam tahap awal para santri akan dikenalkan terlebih dahulu tentang pengetahuan dasar tentang adzan. 

Kemudian santri akan mempelajari kalimat-kalimat yang dilantunkan manakala mengumandangkan adzan, baru kemudian pendidik mengajari bagaimana praktiknya serta memberi tips tertentu. 

Santri-santri kemudian akan praktik mengumandangkan adzan. Dalam tahap ini pengawasan serta koreksi dari pendidik menjadi sangat penting mengingat inilah bekal yang akan dibawa santri mulai dari saat itu hingga nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun