Kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan yang perlu distimulasi sejak usia dini.  Kognitif  diketahui sebagai proses berfikir anak, dimana memunculkan kemampuan menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Salah satu tokoh yang memperkenalkan konsep perkembangan kognitif pada anak usia dini adalah Jean Piaget.Â
Teori kognitivisme dalam pembelajaran anak usia dini dikenal hingga saat ini dan banyak mempengaruhi sistem pendidikan di dunia. Piaget mengatakan bahwa kognitif  adalah kemampuan seseorang merasakan dan mengingat, serta membuat alasan untuk berimajinasi (Musbikin,2010).
Piaget juga memperkenalkan tahapan perkembangan kognitif. Â Tahapan pertama dimulai dari usia 0-2 tahun yang disebut tahap sensorimotor. Tahapan ini bayi memahami dunia melalui tindakan fisik dan nyata terhadap rangsangan dari luar.Â
Perilaku berkembang dari refleks-refleks sederhana melalui beberapa tahap menuju seperangkat perilaku yang terorganisasi. Kemudian pada anak 2-7 tahun disebut dengan  tahap pra-oprasional dimana anak dalam tahapan ini masih berfikir simbolik dan bahasa sudah mulai jelas terlihat untuk menggambarkan objek dan kejadian, namun cara berfikir anak belum logis dan belum menyerupai orang dewasa (Salkind, 2009).
Menurut Suyadi dan Dahlia (2015), tujuan dari pengembangan kognitif pada anak usia adalah:
1. Â Mengembangkan kemampuan berfikir anak dalam mengolah pemerolehan belajar
2. Membantu anak menemukan macam-macam alternatif pemecahan masalah
3. Membantu anak untuk mengembangkan logika matematis dan pengetahuan akan ruang dan waktu
4. Melatih anak untuk memiliki kemampuan dalam memilah, mengelompokkan, serta mempersiapkan kemampuan berfikir secaraÂ