Kita harus memahami bahwa anak yang mengalami gangguan kognitif memang sulit berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga mereka hanya butuh pendekatan bukan semakin dijauhi.Â
Menurut Winklestern penanganan yang tepat bagi anak yang mengalami gangguan kognitif ringan adalah dengan perencanaan serta kerjasama yang baik antara semua pihak: orang tua, guru, para ahli.
1. Adakan pertemuan antara orang tua dan guru untuk membicarakan permasalahan anak mulai dari apa saja kebutuhannya dan maslaha khusus yang terjadi pada anak tersebut.Â
2. Menyusun perencanaan untuk menentuka strategi penangana yang tepat. Mislanya mengatur jadwal pertemuan dengan tim ahli (dokter spesialis anak, ahli psikologi, terapis, dsb)
3. Orang tua dan guru memegang peranan penting dlaam mendukug peningkatan kemampuan anak. Dengan erbagai aktivitas yang memberinya kesempatan untuk lebih aktif belajar, mau bereskplorasi dan meningkatkan kemandirian.Â
4. Sering mengajak anak untuk berkomunikasi untuk meningkatkan respon verbal dan inisiatif sosial
5. Melatih kemampuan dasar anak seperti motorik, perawatan diri, bahasa, kemamouan interaksi sosial, dan sebagainya dengan memperagakan contohnya.Â
Demikian penanganan yang penulis rangkum menjadi beberapa poin besar. Peran dari berbagai pihak harus saling mendukung. Lingkungan sosial juga menjadi tempat yang dapat mendukung anak lebih berkembang. Pengucilan dan pembiaran justru bukan menjadi cara yang tepat untuk memberikan upaya perbaikan.Â