Persoalan kecepatan dan kesulitan dalam menghasilkan potongan tahu yang rapih oleh UMKM Desa Trayu Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang kini diatasi oleh mahasiswa Undip yang melakukan KKN di desa tersebut.
Tim KKN yang berjumlah 8 orang itu membuat program sosialisasi cara membuat alat pemotong tahu sederhana dengan menggunakan plat stainless steel di Dusun Trayu. Program ini mendapat sambutan yang baik dari Kepala Desa Trayu Suyitno dan salah satu pemilik UMKM tahu Saefudin.
Kedelapan orang tim KKN Undip di Desa Trayu adalah Rio Fernandes (sebagai kordes), Adnan Khairi, Reza Fadhil Pratama, Ernawati, Tri Ningsih Nawangsasi, Nila Cahyaning Febriyani, Dini Nugraheni, dan Sri Lestari. Pelaksanaan KKN dimulai pada tanggal 8 Januari hingga 19 Februari 2019.
"Kami pilih Dusun Trayu sebagai tempat pelaksanaan program karena diltarbelakangi oleh UMKM Tahu yang rata-rata berada di Dusun Trayu, selama ini pekerja di UMKM Tahu hanya mengandalkan pisau saja dalam memotong satu kotak tahu besar hingga menjadi 50 kotak tahu kecil, namun hasilnya tidak terlalu rapi dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga kami berinisiatif untuk membuat alat pemotong tahu sederhana ini supaya dapat membantu para pekerjanya memproduksi tahu secara cepat, rapi, dan efisien," kata Rio Fernandes, selaku koordinator desa.
Rio Fernandes menjelaskan alat pemotong tahu ini terbuat dari bahan yang mudah didapat yaitu plat stainless steel. "Pembuatan alat pemotong tahu ini tidak terlalu sulit dibuat, namun pengerjaannya haruslah teliti dan rapi, bahan-bahannya pun mudah didapat yaitu plat stainless steel, penggunaan alat pemotong ini cukup ditekan saja ke kotak tahu besar, kemudian ketika diangkat maka tahu akan terpotong-tepotong menjadi 50 kotak tahu kecil dengan rapi," terangnya.
Rio mengatakan, proses pembuatan alat pemotong tahu sederhana ini membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama yaitu sekitar 2 hingga 3 hari saja dan dengan biaya yang terjangkau. Alat pemotong tahu ini juga dapat digunakan berulangkali, pungkasnya.