Mohon tunggu...
Rio Febrian (RioDeNers)
Rio Febrian (RioDeNers) Mohon Tunggu... Nursepreneur, Event Planner, Writer -

Nursepreneur | Event Planner | Writer "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan" http://www.riodeners.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Eksploitasi Keperawatan dalam Wajah Perfilman Indonesia

20 September 2015   07:57 Diperbarui: 28 November 2015   12:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nursing is a noble profession that requires dedication, compassion, love, and care to patients.

-Adelani Ogunrinade-

Senada dengan Adelani Ogunrinade, penulis meyakini bahwa keperawatan merupakan profesi mulia yang memerlukan dedikasi, kasih sayang, cinta, serta perawatan kepada pasien. Perawat selalu setia menemani orang yang sedang sakit, walaupun itu bukan keluarganya bahkan orang yang tidak dikenalnya, tidak peduli siang ataupun malam, serta lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Hal tersebut hanyalah sebagian kecil pengorbanan seorang perawat. Profesi perawat merupakan pekerjaan yang mulia dan sudah seharusnya mendapatkan balasan yang mulia juga. Namun kondisi profesi perawat saat ini tidaklah seindah yang diharapkan.

Realita yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa citra profesi perawat cenderung rendah. Dunia perfilman di Indonesia pun ikut andil dalam membangun citra perawat dengan stigma negatif. Saat ini perawat hanya dijadikan sebagai objek eksploitasi dan komersialisasi. Para pekerja seni dalam perfilman di Indonesia akhir-akhir ini lebih senang mengekspos ikon perawat/suster dalam mendongkrak penjualan film tersebut seperti film berjudul Suster Ngesot, Suster N, Suster Keramas, dan beberapa judul lainnya yang menjadikan suster sebagai makhluk pembunuh dan pendendam. Ikon suster yang ditampilkan sebagai seorang perawat tersebut telah disalahgunakan oleh perfilman Indonesia telah mampu mempengaruhi persepsi masyarakat bahkan film tersebut sempat menduduki papan sebagai film laris.

Penggunaan nama profesi perawat atau suster sebagai judul film menjadikan profesi tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat. Namun berbeda halnya dengan profesi keperawatan atau suster yang digunakan dalam film bioskop bertemakan horor seperti film berjudul Suster Ngesot dan Suster N. Film tersebut telah menciptakan stigma negatif di tengah masyarakat. Paradigma masyarakat terhadap perawat menjadi berubah 180 derajat. Masyarakat kini mempersepsikan perawat seperti hantu yang menakutkan dan mengerikan terutama perawat yang bekerja di Rumah Sakit.

Citra perawat pun semakin tercemar akibat film horor yang mengandung unsur pornografi seperti film berjudul Suster Keramas. Film tersebut menyajikan banyak adegan porno yang diperankan sebagai seorang perawat. Film tersebut juga kini telah membuat citra perawat menjadi tercemar dan membuat rusaknya budi pekerti dan akhlak bangsa indonesia. Paradigma mayarakat mengenai profesi perawat pun akan menjadi lebih buruk lagi disamping perawat itu menakutkan dan mengerikan, tetapi juga pornografi.

Dampak dunia perfilman tersebut membuat semakin buruknya citra perawat. Oleh karena itu, seluruh insan keperawatan masih harus memperjuangkan langkah-langkah profesional dalam meng-counter stigma negatif yang ditimbulkan akibat dunia perfilman Indonesia sebagai salah satu agenda terpenting dan mendesak yang perlu didiskusikan lebih lanjut. Dalam konteks tersebut, profesionalisme pelayanan keperawatan kepada masyarakat menjadi salah satu kunci penting dalam memperbaiki citra perawat di tengah kehidupan manusia.

Profesionalisme Pelayanan Keperawatan: Pekerjaan Terpenting Perawat

Tantangan yang patut mendapat perhatian khusus bagi seluruh insan keperawatan yaitu memperbaiki citra profesi perawat dalam industri kesehatan terkini yang penuh persaingan di tengah masyarakat. Profesionalisme pelayanan keperawatan merupakan pekerjaan terpenting yang harus dilakukan profesi perawat dalam memperbaiki citra perawat. Profesionalisme pelayanan keperawatan merupakan proses pengakuan terhadap perawat yang dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat sehingga diharapkan dapat merubah pandangan masyarakat sedikit demi sedikit.. Proses tersebut tidaklah semudah membalikkan tangan. Profesionalisme perlu dipersiapkan dengan baik, berencana, berkelanjutan, serta memerlukan waktu yang lama agar perawat dapat belajar untuk bekerja lebih baik. 

Perawat harus mampu menyuguhkan profesionalisme pelayanan kepada masyarakat. Perawat dapat merubah pandangan masyarakat dengan cara berperilaku baik, pemberian intervensi yang bertanggung jawab, serta tunjukkan sikap profesional. Perawat dituntut mengembangkan potensi diri untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat agar keberadaan profesi perawat mendapat pengakuan dari masyarakat. Perawat juga harus menjadikan tantangan tersebut sebagai pemicu adrenalin untuk membuktikan jati diri sebagai seorang perawat yang profesional dengan segala atribut yang menyertai proses profesionalisme perawat.

Perawat harus memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Perawat profesional tidak hanya terampil dalam melakukan praktek keperawatan melainkan perawat tersebut dituntut berpenampilan bersih dan rapi, ramah terhadap semua orang, serta tepat tanggap terhadap situasi apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun