Semenjak munculnya outbreaknya covid-19 dari China dan meluas ke seluruh dunia. Membuat seluruh bidang kehidupan terhambat salah satunya bidang ekonomi. tentu berdampak sangat besar karena setiap negara melakukan karantina yang membuat kegiatan ekonomi ekspor impor menjadi mati, salah satunya di Indonesia juga menerapkanya.
Memperketatnya kebijakan negara lain tentang ekspor impor.
Negara negara lain tentunya tidak mau warga negaranya tertular oleh virus ini dari manusia ataupun dari benda negara lain. Negara lain tentunya membatasi komoditi apasaja dan hanya menerima komoditi primer  yang keluar masuk di negara tersebut.
Hal tersebut juga membatasi Indonesia dalam kegiatan ekspor impor, karena tidak seluruh komoditi di Indonesia adalah benda pokok.
Karena kebijakan ini tarif untuk melakukan pengiriman menjadi lebih mahal daripada biasanya tentu juga pengiriman menjadi sangat lama karena terhenti untuk pengecekan terlebih dahulu agar aman setelah beredar di Indonesia atau negara yang menerima.
Pembatasan kuantitas dan kualitas komoditi
Perputaran ekonomi yang lemah membuat komoditi yang diterima oleh negara lain dan Indonesia menjadi lebih sedikit karena pembiayaan lebih difokuskan untuk kesehatan untuk mencegah penyebaran covid lebih meluas.
Pastinya negara lebih waspada terhadap barang yang keluar masuk. Setelaah pembatasan komoditi, pemerintah harus melakukan pengecekan kualitas terlebih dahulu. Apabila tidak sesuai kualitas maka barang tersebut akan dikembalikan ke negara pengekspor yang membuat barang datang lebih lama
Setiap negara pastinya mengalami kerugian yang besar karena adanya pembatasan ini. Negara yang menerima impor pun juga berdampak karena stok barang yang sebelumnya banyak menjadi menipis. Stok barang yang menipis jika tidak bisa ditangani negara akan berdampak kenaikan harga barang yang lama kelamaan menjadi inflasi.
Kenaikan nilai mata uang negaraÂ
Kenaikan nilai mata uang negara lain tentu juga tidak bisa dihindari. Negara berkembang seperti Indonesia pasti mengalami penurunan yang lebih besar daripada negara maju. Hal ini membuat harga impor dari negara lain menjadi melambung tinggi.