Adalah krisis moral yang menjadi permasalahan bagi generasi y. Sungguh lucu, bagaimana tidak? Tayangan di televiai telah nenggerus kotak bangsa nya sendiri. Sinetron dengan adegan tidak senonoh ditampilkan. Tayangan berjuansa romansa telah menjadi dola. Berita mengenai tindak kecurangan lain nya akun sudah menjadi makan nan sehari hari, bahkan tonton nan kartun pun di larang.
Peristiwa peristiwa tersebut menciptakan stikma masyarakat terhadap dunia pendidikan. Pendidikan di anggap gagal.. Menjadi insan yang mulia. Pada, tenaga pendidik berupaya maksimal. Namun celaka nya moral siswa memang telah tergerus dan terdoktrin oleh berbagai pengaruh dari luar.Â
Dengan dalil "hanya bercanda " Siswa dengan mudah nya memalukan guru nya sendiri. Tak dapat di pungkiri jika terkadang guru dapat bertindak pula sebagai teman, namun itu tidak seharusnya menghilangkan rasa hormat siswa terhadap guru nya. Tetapi kenyattan nya, semua itu bertolak belakang dengan realita yang ada.Â
Praktik praktik kecurangan yang marak di lakukan misal nya adalah membawa membawa catatan kecil saat ujian, menyontek teman atau menyalin hasil karya orang lain.(plagiarisme). Oleh sebab itu tak asing mendengar istilah penyebaran kunci jawab ban saat ujian nasional (UN). Miris nya, venomena orang tua yang rela 'membeli*nilai putra putri nya agar menjadi rengking pertama sudah rahasia umum.Â
Kecurangan kecurangan akademik tersebut membuat siswa menjadi tidak bertanggung jawab, semakin malas, dan minder terhadap kemampuan sendiri. Karena mereka selalu berpikir dengan mengandalkan contekan dan uang permasalahan dapat di atasi dengan gampang.Â
Tetapi tidak sepele itu, pemikiran tersebut berpotensi besar terhadap kualitas nya dan karakter anak anak yang di gadang gadang sebagai penerus tonggak ke pimpin nan bangsa. Ntah hal apa yang merusak tatanan karakter generasi bangsa ini sehingga krisis moral di dunia pendidikan semakin terdekradasi.Â