Banyak orang mengira adil berarti semua orang mendapatkan bagian yang sama. Sekilas, itu terdengar sederhana dan masuk akal. Namun, jika kita berpikir lebih dalam, sama rata belum tentu sama dengan adil.
Dosen saya pernah memberi penjelasan yang cukup membekas di ingatan. Menurut beliau, membagi hasil secara sama rata tanpa melihat perbedaan tanggung jawab justru lebih mendekati konsep komunisme, bukan keadilan. Keadilan yang sesungguhnya adalah ketika seseorang mendapatkan imbalan atau penghargaan sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
Bayangkan di sebuah perusahaan, ada seorang manajer dan seorang petugas kebersihan. Manajer memikul tanggung jawab besar: mengatur strategi, mengambil keputusan penting, dan memimpin tim. Petugas kebersihan juga berperan penting, menjaga lingkungan kerja tetap bersih dan nyaman, namun tingkat risiko dan beban kerjanya jelas berbeda.
Jika keduanya menerima gaji yang sama, apakah itu benar-benar adil? Justru di situlah letak masalahnya. Keadilan bukanlah menyamaratakan hasil, melainkan membaginya sesuai proporsi tanggung jawab dan kontribusi.
Dengan memahami hal ini, kita bisa melihat bahwa adil tidak berarti setiap orang mendapat jumlah yang sama, tetapi setiap orang mendapat bagian yang layak, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan dan tanggung jawab yang mereka pikul. Inilah makna keadilan yang lebih membumi dan relevan di dunia nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI