Banyak orang beranggapan bahwa setelah lulus kuliah, seseorang harus bekerja di perusahaan besar atau menempati jabatan bergengsi. Namun, kisah seorang pria bernama Adi Kusuma membuktikan bahwa kenyataan hidup tidak selalu sesuai ekspektasi.
Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @ari.widjanarko baru-baru ini menjadi perbincangan warganet. Video tersebut menampilkan Adi Kusuma, seorang pemulung yang ternyata adalah lulusan sarjana teknik. Menariknya, ia mengaku tidak merasa malu sama sekali dengan pekerjaannya sekarang.
Sebagai pemulung, Adi mampu menghasilkan pendapatan antara Rp70.000 hingga Rp150.000 per hari, atau sekitar Rp4,5 juta per bulan. Sebelum itu, ia pernah bekerja di lima perusahaan ternama, termasuk Toyota Astra, dengan posisi sebagai business analyst. Adi juga fasih berbahasa Inggris karena sering mengikuti rapat dengan rekan kerja dari luar negeri, termasuk Jepang.
Menurut pandangan saya, kisah Adi membuktikan bahwa gelar sarjana memang tidak menjamin kesuksesan finansial, namun tetap memberikan bekal ilmu dan keterampilan yang berharga. Bahkan, meskipun profesi yang dijalani kini dipandang rendah oleh sebagian orang, ia tetap menjalaninya dengan bangga. Kemampuannya berbahasa Inggris ia tunjukkan tanpa ragu, membuktikan bahwa pendidikan tetap bermanfaat di bidang apa pun.
Saya pribadi menganggap pekerjaannya sebagai pemulung adalah hal yang sangat terhormat. Tidak hanya karena ia mampu menghasilkan pendapatan yang layak, tetapi juga karena ia melakukannya dengan jujur. Kisah ini menjadi pengingat bahwa martabat seseorang tidak ditentukan oleh jenis pekerjaannya, melainkan oleh cara ia menghargai dan menjalani pekerjaannya itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI