Memang belum lama mengikuti sosok Bang Joko Anwar di salah satu akun media sosial yang ada. Seorang yang mampu membuat industri film kita kian dilirik bukan hanya kita di tanah air tapi juga oleh manca negara.Â
Terakhir film Gundala, yang sudah sukses di tanah air, kini akan ditayangkan di negeri Paman Sam pada Juli 2020 nanti. Film horor buatannya juga sangat populer di tanah air, seperti Pengabdi Setan maupun Perempuan Tanah Jahanam, sama-sama sukses meraup penonton lokal Indonesia hingga jutaan orang.
Tapi saat melihat suaranya lewat postingannya di hari ini Sabtu (23/5), ini menjadi sebuah suara lirih yang boleh dibilang menonjok hati kita semua. Khususnya bagi kita para penikmat film yang senantiasa mengandalkan atau lebih meyukai film-film dalam bentuk live streaming, seperti di netflix dan lainnya.
Sang sutrada film yang sudah banyak menghasilkan film-film yang jumlah tayangannya laris di bangsa kita, akhirnya mengkritik mereka-mereka yang lebih menggampangkan sesuatu.Â
Ada dua kali postingannya yang terbit di hari ini, yang jika kita perhatikan, seharusnya kita semua bisa berbenah. Tentu bukan hanya pemerintah, kitapun sebagai penikmat film seharusnya bisa memberikan balasan yang setimpal bagi mereka-mereka yang terus berupaya memberikan karya terbaiknya di tengah-tengah kita.
Di postingan pertamanya, 'Nonton film udah dibikin gampang di streaming resmi. Seharga 1 cangkir kopi bisa untuk ratusan film. Kalian tetap milih nonton bajakan. Uang masuk di streaming legal gak masuk ke kru dan pemain. Tapi mastiin industri jalan dan kami tetap bisa makan. Kenapa kalian jahat sekali?
Mereka yang sudah harus bangun jam 3 pagi masuk ke lokasi syuting, masuk ke hutan, pertaruhkan nyawa, pertaruhkan kesehatan, istirahatnya terkadang di jalan-jalan berdebu. Ada yang jatuh kecapean, ada yang harus di rawat di rumah sakit.Tapi penekanan teakhirnya yang harus menjadi perhatian total kita.
Dua postingan ini tentu bukan hanya sekedar keluar begitu saja, tapi merupakan fenomena yang tampak jelas di mata kita, betapa dengan streaming resmi saja, ada banyak pihak yang dirugikan, khususnya bagi mereka-mereka yang berupaya menghasilkan sebuah karya.Â
Betapa teknologi internet memang mempermudah hidup kita untuk menikmati ratusan hingga ribuan film-film, tanpa memperdulikan ada ribuan pengorbanan yang telah dikeluarkan, tapi kita masih tega melakukan pencurian demi pencurian?