Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Ahok Usai Tamat dari Kampus "Mako Brimob" dan Jadi Pembicara Dunia

19 Januari 2019   11:51 Diperbarui: 22 Januari 2019   22:24 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak banyak orang yang berubah ketika usai dari penjara. Bahkan banyak yang naik kelas. Contohnya ketika dulu dia pengedar barang haram sekarang naik kelas jadi bandarnya. Padahal sejatinya penjara bisa membuat orang bisa mengubah hidupnya, dari suatu kesalahan menuju perbuatan yang lebih baik lagi.

Kisah Ahok akan dimulai lagi ketika beliau akan tamat dari Kampus Mako Brimob. Mengapa disebut kampus? Karena di kampus orang bisa banyak belajar banyak hal. Pak Ahok justru lebih banyak belajar tentang arti kehidupan selama beliau dipenjara. Artinya meskipun beliau di penjara, tapi sesungguhnya pikiran dan hatinya sama sekali tidak dipenjara.

Bukan seperti orang kebanyakan lainnya, meskipun badan dan fisiknya bebas, tapi jiwa dan pemikirannya terkungkung dengan  banyaknya penjara. Seperti penjara sakit hati, dendam, benci, amarah dan banyak hal lainnya. Yang justru akan membuat hidupnya semakin lebih merosot, semakin tidak sehat, dan akhirnya bisa-bisa menjadi sebuah penyakit.

Seperti yang dilansir oleh kompas.com (18/1/2019), Ahok akan mendapatkan bebas murni pada tanggal 24 Januari 2019. Dan kemarin beliau menyempatkan menulis sebuah surat bagi para pendukungnya, yang berisi tentang harapan beliau, ketika beliau boleh bebas kurang lebih seminggu lagi.

Ada beberapa pesan yang disampaikan beliau dalam suratnya tersebut. Pertama, memesankan supaya para pendukungnya tidak usah berkumpul bahkan menginap di Mako Brimob hanya untuk menyambut kebebasannya. Sebab memang jalan-jalan akan sangat macet sekali, jika akhirnya seluruh pendukungnya berdatangan ke depan Mako Brimob tersebut.

Kedua,memesankan kepada para pendukungnya untuk tetap memilih orang yang tetap menjaga konstitusi dan keutuhan negara ini. Dan beliau sendiripun tetap akan menggunakan hak pilihnya, sekalipun dalam waktu dekat akan ada banyak undangan-undangan yang harus dihadiri.

Ketiga, memesankan supaya ia dipanggil dengan BTP saja, yakni Basuki Thahaya Purnama. Dan supaya tidak memanggilnya lagi dengan sebutan Ahok. Sebab beliau sendiri sudah merasakan bagaimana pembelajaran yang begitu dalamnya di kampus Mako Brimob yang boleh ia selesaikan dalam waktu 4 semester.

Sebab BTP merasakan bahwa dirinya jauh lebih merasa berharga menamatkan pendidikan hidup di Mako Brimob, ketimbang untuk menjadi pemimpin di DKI. Bahkan berani jika memilih di antara dua pilihan itu, jadi Gubernur atau jadi pembelajar di Mako Brimob, beliau ternyata lebih memilih berada di Mako Brimob.

Tapi satu yang hal yang sangat menarik dari perjalanan hidup Ahok yaitu kemana beliau usai tamat dari kampus Mako Brimob? Dalam waktu dekat ini, beliau ternyata diundang ke-15 negara.  Dan salah satu stafnya, Ima menyampaikan, undangan itu datang dari negara-negara di Asia Tenggara, Jerman, Inggris, Jepang, Korea, Perancis, Belgia, Kanada, hingga negara-negara bagian di Amerika Serikat.

Di negara-negara itu, Ahok diundang oleh diaspora, warga negara asing (WNA), maupun universitas. Ada orang luar negeri, WNI, mahasiswa dan university, diaspora. Dan bukan hanya orang luar negeri, dari dalam negeri juga banyak permintaan kepada beliau untuk menjadi seorang narasumber.

Pengaruh BTP yang tak lekang oleh tekanan dan penderitaan hidup,malah justru semakin bercahaya, semakin matang dan bukan tidak mungkin akan kembali ke jalan panggilannya yang sebenarnya, yaitu dunia politik. Terus berjuang Pak Ahok, kami terus menantikan banyak inspirasimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun