Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi Misi saja Berubah tapi Yakin Bisa Hattrick pada Debat Nanti?

13 Januari 2019   02:46 Diperbarui: 13 Januari 2019   02:59 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika seseorang mendapatkan suatu visi tentang perubahan yang akan dilakukannya, tentu berdasarkan atas permenungan yang begitu dalam yang didapatkan sejak awal. Dimana ketika melihat konteks realitasnya tak sesuai dengan apa yang diimpikan, maka perlu visi dan misi untuk bisa mewujudkan hal itu.

Kok bisa Habibukhrohman bisa begitu percaya diri, bahwa Prabowo-Sandi akan menang telak bahkan akan cetak hattrixck alias 3-0 jika dalam debat perdana nanti akan segera dilaksanakan. Dimana berdasarkan tahapan dari KPU, bahwa tanggal 17 nanti, akan diadakan debat perdana yang bertemakan tentang hukum, ham, korupsi dan terorisme.

Seperti yang dilansir oleh news.detik.com (8/1/2019), dalam penjelasan sang timses BPN Prabowo-Sandi tersebut, Habibukhrohman, Jokowi lemah dalam seluruh tema debat yang akan di buat nantinya. Dimana dia mencatat di dalam hukum dan ham, ada masalah HAM yang belum terselesaikan, seperti kasus Marsinah, Udin, Novel Baswedan.

Dalam bidang korupsi, beliau mencatat penangkapan dalam OTT KPK pada kementrian PUPR. Sedang dalam bidang terorisme, diklaim bahwa Jokowi tidak punya konsep yang jelas atau metode yang jelas mengapa proses radikal di Indonesia bisa semakin merebak dan bagaimana penangangannya.

Okelah mungkin ini adalah harapan Dia, tapi sepertinya akan sulit terealisasi. Pasalnya semua sanggahan-sanggahan ataupun argumen beliau, bisa begitu gampang dipatahkan tentunya. Tentu dengan data dan kebijakan yang telah dilakukan atau dikeluarkan oleh Jokowi sebelumnya. Seperti penanganan korupsi, Jokowi sangat membuka keran akses sebesar-besarnya jika yang terlibat adalah pejabat tertinggi sekalipun di dalam pemerintahannya. Seperti halnya Setya Novanto, dan lain-lainnya.

Kemudian kok bisa merasa gregetan gitu, meyakini bahwa akan hattrick melawan Jokowi. Padahal ternyata, mengalami perubahan yang sangat krusial alias bongkar habis terhadap visi misi yang disampaikan. Dan hendak berencana menggantinya secara resmi ke KPU, tapi sayang KPU menolak adanya revisi terhadap naskah awal yang sudah diberikan dalam tahapan pemberkasan ketika mendaftar waktu lalu ke KPU.

Hal itu jelas diungkap oleh Ace Hasan Syadzily. Dimana politikus Partai Golkar itu mencontohkan kalimat visi-misi Prabowo-Sandi yang berubah total. Kemudian hanya ada 19 dari 238 program aksi yang sama dengan dokumen visi-misi sebelumnya. Sedangkan 116 dari 238 agenda aksi atau sekitar 48,74% adalah agenda aksi yang baru sama sekali. Sisanya adalah editing bahasa sehingga bahasa yang sebelumnya sebelumnya amburadul, dipoles lagi agar lebih terlihat canggih.                

Beliau juga menyorot ada banyak agenda aksi yang dihapus dalam dokumen visi-misi baru Prabowo-Sandi. Ia mencontohkan aksi soal outsourcing hingga pencegahan defisit BPJS. Sehingga dia menyimpulan  bahwa Prabowo-Sandi tak siap dengan gagasan sendiri.

Jadi jika mengenai hal yang dasar saja bisa berubah, yakni masalah visi misi, yang tentu akan dibeberkan di dalam debat tersebut, bagaimana mungkin bisa menang 3-0? Sebab butuh adanya konsep yang jelas dan matang didalam semua itu. Tapi jika ternyata berubah, berarti dasar dan kematangannya tentu masih diragukan.

Sarannya kedepan mending tidak usah merasa gimana gitu, seakan-akan sudah merasa di atas angin. Toh mengenai masalah pengalaman Jokowi sudah punya bukti, sedangkan disitu belum ada bukti pernah berhasil memimpin. Jangankan memimpin negara, memimpin satu kota saja, apakah sudah punya rekam jejak yang baik? Apakah sudah punya banyak penghargaan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun