Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jangan Meremehkan Kemampuan Ma'aruf Amin Dalam Debat Tahap Ketiga

19 Februari 2019   11:32 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi : detiknews.com)

Debat Pilpres 2019 tahap ketiga yang diformat khusus untuk calon wakil presiden (cawapres), akan mempertemukan cawapres nomor urut 01 Ma'aruf Amin dan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di Hotel Sultan, kompleks Senayan Jakarta.

Debat yang mengangkat tema: Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan, akan digelar pada hari Minggu 17 Maret 2019. Tetapi walaupun waktunya masih terbilang satu bulan lagi namun prediksi mengenai debat ini sudah ramai diperbincangkan di dunia maya maupun di dunia nyata.

Banyak yang menjagokan Sandiaga dalam debat kali ini dan tidak sedikit yang meragukan kemampuan Ma'aruf Amin. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Penampilan Ma'aruf Amin yang dinilai "minimalis" pada debat pertama sangat bertolakbelakang dengan penampilan Sandiaga Uno yang terlihat cemerlang. 

Demikian juga dengan faktor umur yang terpaut sekitar 26 tahun, yaitu Ma'aruf Amin (75 tahun) dan Sandiaga Uno (49 tahun), menjadi alasan kuat bagi bagi sebagian besar warganet untuk mengunggulkan Sandiaga.

Tetapi Anda jangan underestimate dulu terhadap Ma'aruf Amin. Beliau adalah seorang Dosen, ulama sekaligus politisi yang sudah banyak makan asam garam. Sedangkan Sandiaga hanyalah pengusaha sukses yang baru terjun ke dunia politik dan sepertinya belum sah menyandang gelar politisi.

Sedikit tentang riwayat karir Ma'aruf Amin yang saya kutip dari ensiklopedia bebas Wikipedia berbahasa Indonesia, adapun pekerjaan dan jabatan yang pernah digeluti beliau adalah:

  • Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)
  • Pendakwah (1964)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)
  • Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)
  • Rais 'Aam Syuriah Nahdlatul Ulama (2015-2018)
  • Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2015 - sekarang (non aktif).

Sedangkan di bidang politik, karir Ma'aruf Amin tak perlu diragukan lagi. Sejak tahun 1971-1999 beliau hampir terus menjabat sebagai anggota DPRD/DPRRI/MPRRI, diantaranya:

  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan (1971–1973), sebagai ketua fraksi.
  • Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973–1977)
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977–1982), sebagai ketua fraksi.
  • Anggota DPRRI/MPRRI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997–1999), sebagai ketua komisi VI.
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007–2014)

Melihat rekam jejak Ma'aruf Amin yang sudah melanglang buana di dunia dakwah, dunia politik dan juga pernah menjabat sebagai ketua fraksi dan ketua komisi di DPRD/DPRRI, seharusnya masalah debat adalah makanan sehari-hari bagi Ma'aruf. Setahu saya DPRD dan DPRRI adalah tempat debat paling sengit untuk memenangkan ide dan gagasan partai.

Jika melihat tema debat: Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan, maka masalah pendidikan, sosial dan kebudayaan seharusnya dapat dimenangkan Ma'aruf dengan mudah mengingat latarbelakangnya sebagai dosen dan ulama. 

Sedangkan untuk bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, mungkin akan dimenangkan Sandiaga Uno mengingat latarbelakangnya sebagai pengusaha.

Tetapi jika Ma'aruf mau bekerja keras dan rajin berlatih dengan TKN, bukan tidak mungkin beliau akan mencuri angka dalam sesi ini. Atau paling tidak jangan kalah terlalu telaklah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun