Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manuver Zulkifli Hasan di Tahun Politik Berakhir Blunder?

22 Januari 2018   14:56 Diperbarui: 22 Januari 2018   16:58 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok : detiknews.com

Dilansir dari kantor berita ANTARA, Zulkifli Hasan di acara Tanwir I Aisyiyah di Surabaya, Sabtu (20/1) mengatakan: "Saat ini di DPR sedang dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT", namun Zulkifli enggan menyebutkan lima fraksi tersebut dan memastikan Fraksi PAN di DPR menolak.

Saya pikir pernyataan tersebut terkesan "lucu dan mengada-ada" dan sama sekali tidak bijaksana jika diungkapkan oleh seorang politisi senior yang sekaligus menjabat sebagai ketua MPR-RI. 

Sebuah manuver politik ditahun politik yang dapat dipastikan merupakan blunder. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "blunder" berarti kesalahan serius atau memalukan yang disebabkan oleh kebodohan, kecerobohan atau kelalaian.

Dalam dunia olahraga khususnya sepakbola, blunder berarti kesalahan yang tidak perlu yang berakibat fatal, yang mengakibatkan kebobolan ke gawang sendiri.

Apakah rakyat Indonesia otomatis akan langsung percaya dengan ucapan dari sang ketua "lembaga bukan tertinggi" tersebut? Tentu saja ada yang percaya tetapi tidak semuanya, masih lebih banyak yang percaya bahwa pernyataan tersebut hanya sebuah "manuver" ditahun politik, manuver yang akan berakhir blunder.

Mengapa?

Logikanya sederhana. Tahun 2019 akan diadakan pesta demokrasi terbesar di negeri ini. Pemilihan "wakil rakyat" (PILEG), DPD dan pemilihan presiden/wakil presiden atau yang disebut PILPRES akan dihelat 1 tahun lagi. Itulah mengapa tahun 2018 disebut sebagai tahun politik.

Semakin mendekati hari "H" dan jam "D" setiap partai dan pengurus-pengurusnya bahkan anggota keluarga dari calon legislatif/DPD/capres-cawapres akan berlomba-lomba melakukan yang terbaik "pencitraan" untuk rakyat lewat berbagai aktivitas dan pernyataan-pernyataan yang terbaik untuk diingat rakyat yang tentu saja tujuannya agar mereka dipilih konstituen.

Dan tentu saja mereka akan berupaya untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang tidak perlu walaupun tak jarang juga terjadi "pihak lawan" sering memelintir pernyataan dan aktivitas dari "calon dan keluarganya" yang dikenal dengan kampanye negatif.

Hubungannya dengan pernyataan Zulkifli Hasan bahwa sudah ada 5 partai menyetujui LGBT dan pernikahan sesama jenis? Apakah pernyataan tersebut dapat dipercaya begitu saja?

Saya tidak mau berpolemik. Hanya saja perlu diingat, di negeri kita yang berketuhanan dan berbudaya luhur ini, di negeri yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup, sampai kapanpun rakyatnya akan menolak LGBT dan pernikahan sesama jenis. Semua organisasi, komunitas dan turunannya akan selalu ditentang masyarakat pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun