Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Engkau Begitu Membenci Beliau?

13 Januari 2018   18:57 Diperbarui: 27 Januari 2018   08:19 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                    Dok : voaindonesia.com

Mengapa engkau begitu membenci beliau? Kesalahan apa yang beliau buat kepadamu sehingga bencimu tak bertepi? 

Setiap kali kita ketemu dan pembicaraan kita menyerempet tentang beliau dengan spontan wajahmu berubah buas lalu mengalirlah kata-kata fitnah penuh kebencian dan sumpah-serapah tak beradab.

Bukankah beliau presidemu? Oke kalau beliau bukan pilihanmu tetapi apakah beliau bukan presiden negaramu? Jika ya, apakah beliau bukan presidenmu juga? 

Saya pikir jika engkau tidak mengakuinya sebagai presidenmu akan lebih bijaksana bila engkau pindah ke negara lain. Karena tidak mungkin presiden negara ini harus diganti hanya karena engkau tidak menyukainya.

Kebencianmu itu sudah berlebihan sehingga sedikitpun engkau tidak melihat sisi positif dalam diri beliau. Semua yang engkau sebut hanya hal-hal buruk dan busuk tentang beliau.

Atas dasar apa engkau membenci beliau sehingga engkau memplesetkan nama beliau, mengedit photo beliau, menulis fitnah yang keji tentang keluarga beliau, tentang istri beliau, anak-cucu beliau dan orang tua beliau?

Percuma aku menasehati engkau. Pencerahan yang aku berikan menjadi cahaya gelap bagimu. Engkau malah lebih beringas membantah dan meyakinkan aku bahwa beliau adalah "bajingan"?

Sudahlah...! Kebencianmu tak berdasar. Kamu hanya ikut-ikutan karena calon presiden pilihanmu kalah dan tidak dapat menerima jika pilihan rakyat banyak yang menang.

Otakmu telah dicuci komunitasmu. Tetapi bukan bersih melahan tambah kotor. Dengan doktrin kebencian yang disamarkan dengan "ayat suci" engkau telah dibodohi. Dan aku pikir ini tidak mudah karena kerusakannya sudah hampir permanen.

Aku penjilat? Sama sekali tidak. Aku realistis. Aku mengakui kehebatan beliau dan juga kekurangan beliau. Seandainya presiden pilihanmu menang, aku akan mengakuinya sekalipun pada awalnya mungkin agak sulit. Tetapi tidak untuk selamanya. Aku pasti bisa "move on".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun