Mohon tunggu...
Rintan Varadilla
Rintan Varadilla Mohon Tunggu... Novelis - Manusia biasa

Venus yang sedang mencari Mars.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UM : Berdayakan Masyarakat, Mahasiswa Sosialisasikan Budidaya Aquaponik

26 Juni 2020   14:05 Diperbarui: 5 Juli 2020   17:19 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UM dan Budidaya Tanaman dengan Teknik Aquaponik

Ponorogo (27/6) - Perkembangan zaman di era globalisasi mengharuskan kita meningkatkan produktivitas mandiri dimanapun dan kapanpun untuk mempertahankan hidup. Dinamika kondisi yang belum bisa diperkirakan arahnya menuntut kita untuk mampu bertahan hidup bagaimanapun caranya. Negara Indonesia adalah negara kaya yang semua potensinya dapat dimanfaatkan dan diinovasikan. Berkaitan dengan ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo menyosialisasikan alternatif pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat sehari-hari melalui budidaya aquaponik.

Belakangan ini santer dilakukan budidaya tanaman hidroponik, yakni menanam sayuran dengan menggunakan media air yang tentunya juga memerlukan nutrisi yang harganya tidak murah. Namun, ada alternatif lain untuk membudidayakan tanaman dengan meski lahan sempit yakni dengan cara aquaponik. Pada dasarnya, aquaponik merupakan kombinasi antara hidroponik dengan budidaya hewan dengan air atau aquakultur. Jadi, tidak hanya menanam sayuran, tetapi juga mengembangkan budidaya hewan air yang tak lain adalah ikan.

Mengapa ikan? Ikan adalah mahkluk air yang menghasilkan feses dan sisa pakan yang terakumulasi di dalam air. Feses memiliki kandungan nitrat dan ammonia yang bersifat toksin atau beracun bagi ikan, namun justru kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara untuk tanaman. Maka, bisa dikatakan terjadi simbiosis mutualisme dalam ekosistem ini. Ikan membutuhkan air hasil penyulingan dari tanaman, dan tanaman membutuhkan unsur hara dari yang dihasilkan ikan.

Lahan sempit tak mengurungkan niat untuk melalukan budidaya aquaponik, serta komponen penyusunnya juga mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Untuk membuat budidaya aquaponik tersebut dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:

  • Kolam atau tempat pemeliharaan ikan
  • Unit penangkap dan pemisahan limbah padat
  • Bio filter aquaponik sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi dan mengonversi ammonia menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh tanaman
  • Subsistem hidropnik untuk menyerap hara dari air
  • Sump, titik terendah dalam sistem sebagai tempat sirkulasi air.

Pembuatan aquaponik di Desa Bancar oleh Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang ini didukung penuh oleh Kepala Desa dan mendapat respon positif dari masyarakat. Terbukti ketika sosialisasi pembuatannya banyak masyarakat yang ikut serta untuk belajar pembuatannya. Kedepannya, budidaya dengan sistem aquaponik ini akan dikembangkan di setiap rumah, mengingat besarnya keuntungan. Selain itu, juga dapat memenuhi kebutuhan sayur dan ikan minimal dalam rumah tangga sendiri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun