Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bencana dan Kita

4 Mei 2020   21:27 Diperbarui: 4 Mei 2020   21:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala upaya yang dilakukan selama ini lebih pada pemenuhan keinginan. Alam hanya diam dan tidak membalas. Tetapi tidak dapat lagi menampung segala hujaman ketubuhnya. Kemudian, alam menyebarkan derita, kata kita, tanpa kita mau perduli bahwa itu adalah reaksi dari sebuah aksi. 

Selama aksi-aksi itu menyakiti alam, maka alam semakin terluka dan semakin banyak bencana yang dialami manusia. Dilansir dari livescince.com, saat ini para ilmuwan meneliti 1,67 juta virus yang masih bersemayam di tubuh binatang. 

Satu virus saja sudah menghancurleburkan. Virus itu akan muncul satu-satu ketika habitat binatang diambil alih manusia. Virus itu satu-satu akan memusnahkan manusia ketika alam tidak juga diperlakukan selayaknya mahluk hidup.

Bencana itu Masalah Sosial

Ini prinsip keduanya. Tepat sekali, bencana itu adalah masalah sosial. Segala sesuatu yang kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan kita tidak lepas dari keputusan-keputusan kita sebagai mahluk sosial.  

Memilik menimbun pinggir kali, yang merupakan daerah pasang naik dan pasang surut sungai, pastinya keputusan yang diambil oleh kita, mungkin sebagai individu, mungkin sebagai kelompok masyarakat, mungkin juga sebagai negara.

Penghuni-penghuni di perkampungan di kaki Gunung Halimun di Kabupaten Bogor sana, di Puncak Jawa Barat, di Lembang di Jawa Barat dan di Tretes di Jawa Timur sana, adalah keputusan manusia karena memenuhi kebutuhan sebagai mahluk sosial. Mungkin juga dalam upaya pemenuhan keinginan, yang juga tercipta dari keberadaan sebagai mahluk sosial.

Mendekati puncak-puncak gunung berapi, Merapi di Yogyakarta, Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Agung di Bali dan masih banyak lagi, merupakan pilihan-pilihan dan keputusan yang didorong oleh kebutuhan sosial kita.

Kemudian, apakah manusia itu tidak pernah tahu bahwa lokasi pinggir sungai itu tidak harus ditempati? Apakah mereka para manusia itu tidak sadar bahwa gunung berapi dapat meletus dan meluluhlantakkan segala sesuatu yang dilewati awan panas dan lahar panas? 

Lalu, apakah kita tidak sadar dan tidak paham bahwa perbukitan itu tidak layak jadi permukiman dan lereng-lereng curam jadi ladang sayuran? Mereka tahu. Kita tahu. Kita mahluk sosial. Ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Ada keinginan yang mungkin tidak bisa dilawan. Itu bukan bencana alam. Tetapi, itu bencana sosial.

Bencana itu Urusan Setiap Orang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun