Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Dungu pada Pemilihan Presiden

15 April 2019   22:56 Diperbarui: 15 April 2019   23:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kampanye-kampanye junjungannya duo Ratna Rocky dan duo Fadli dan Fahri ini, banyak berseliweran janji-janji yang saling bertentangan. Di satu kesempatan junjungannya bilang akan menaikkan harga telur pada pedagang telur, tetapi pada kesempatan lain mengatakan akan menurunkan harga telur ketika berhadapan dengan emak-emak. Kedengaran konyol. Kedengaran dungu.

Narasi lainnya adalah tidak akan menghukum koruptor tetapi membujuk mereka mengembalikan hasil korupsi. Bahkan bercita-cita untuk memberikan pensiun bagi para koruptor. Hal lainnya yang kedengaran konyol dan dungu yakni junjungannya bilang korupsi kecil-kecilan tidak apa-apa. Padahal katanya mau menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi jika terpilih. Kedengaran dungu, bukan? Korupsi itu menurut Undang-Undang No. 30 Tahun 2012 merupakan kejahatan luar biasa.

Kampanye memang saat yang harus digunakan sebaik mungkin untuk mendapatkan suara mayoritas untuk mendapatkan kekuasaan. Hukumnya adalah 50%+1. Tetapi, tampaknya kampanye negatif dengan menggunakan kata-kata yang mendeligitimasi lawan dirancang sedemikian rupa. Tetapi, pada kenyataannya juga, justru mereka menggunakan kata-kata yang menggambarkan diri mereka sendiri. Dungu dan disaster menjadi sesuatu yang mengejawantah dalam dirinya. Senjata makan tuan jadinya. Setidaknya itu terwujud dalam kisah Donald Trump dan Rocky Gerung di kesempatan yang mirip tetapi tidak sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun