Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksplorasi Tambang Masyarakat di Tengah Pemukiman

18 September 2018   11:56 Diperbarui: 18 September 2018   12:09 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 15 September 2018.
Aku dikejutkan dengan salah satu keluarga yang tiba-tiba datang ke rumah meminta kunci pintu rumah tetangga seberang yang kujaga sebab si empunya rumah tidak ada.
Tiba-tiba aku dengar kalau keluargaku ingin menyewa rumah dengan terburu-buru. Aku juga terkejut dibuatnya. Ada apa?
Setelah aku bertanya, ternyata beliau dan keluarganya harus segera pindah karena rumah yang mereka tinggali sudah retak akibat dari aktivitas tambang batubara yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari bangunan rumahnya.

Tentulah menjadi hal yang miris ketika harus berpindah rumah dengan terburu-buru. Memang di dekat lokasi bangunan rumahnya, sudah berjalan aktifitas tambang batu bara selama beberapa bulan terakhir. Awalnya mereka tidak mengira jika rumah yang mereka huni terdampak aktifitas tambang. 

Rumah memang masih bisa ditinggali, namun keadaannya sangat mengkhawatirkan terlebih lagi jika hujan turun. Kemungkinan air hujan akan menyapu rumah tersebut masuk ke dalam galian tambang  batu bara yang jaraknya tidak sampai 5 meter dari bangunan rumah.

Dari sini aku selalu bertanya, bagaimana bisa aktivitas tambang batubara bisa senekat itu masuk ke area pemukiman warga?

Kemungkinan karena tambang tersebut memang dikelola oleh masyarakat dan masyarakat yang terdampak aktivitas tambang juga tidak keberatan.

Masyarakat yang terkena dampak tambang batubara memang mendapat ganti rugi.

Dari segi positif, perekonomian masyarakat sekitar semakin baik karena hasil tambang.

Namun jika dilihat dari segi negatif. Lebih banyak dampak buruk yang diakibatkan oleh aktivitas tambang batu bara.

Misalnya, kondisi jalan yang rusak karena harus menjadi jalur hauling. Kondisinya juga berdebu dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Aku sudah bertahun-tahun tinggal di Samboja dan aku tidak melihat perbaikan jalan yang signifikan. Jalannya masih saja rusak sementara hasil bumi di Samboja melimpah.

Bukan hanya kondisi jalan. Komoditi pertanian dan perkebunan juga terkena dampak aktivitas tambang. Tanaman tidak mampu tumbuh dengan subur akibat dari gas alam yang keluar dari galian. Sebab kita tidak pernah tahu gas atau mineral bumi yang baik dan tidak untuk tanaman. Semuanya menjadi satu dan mengakibatkan komoditi pangan tidak berjalan dengan baik. Andai berjalan pun harus mengandalkan penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebih. Tak jarang banyak warga yang mengeluhkan gagal panen beberapa musim.

Tentunya menjadi sebuah tanda tanya besar. Hasil bumi yang melimpah namun tidak membuat semua warganya merasakan manfaatnya. Bahkan untuk sekedar menikmati jalan mulus seperti di Ibukota saja tidak pernah kesampaian. Fasilitas pendidikan juga tetap minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun