Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Difabel, Siapa Takut?

6 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:54 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Difabel atau Disabilitas, mereka yang memiliki keterbatasan dalam beraktivitas. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Dua kelompok berdasarkan tempat tinggal. Aku dan teman-teman dari Kampung Cemara lawan anak-anak dari Kampung Baru. Sungguh suasananya bagaikan akan terjadi pertempuran dahsyat. 

Karena ayah bekerja dan ibuku sudah tiada, rumahku menjadi tempat berkumpul kelompok Kampung Cemara. Sehingga aku seperti pemimpin, wow!

Kelompok Kampung Baru dipimpin oleh Rudy Halkema. Waduh anak oom yang baik hati mangantar aku pada hari pertama sekolah.

Hari makin sore, kelompok kampung Baru, melangkah dengan gagah menuju rumahku. Kelompok kampung Cemara siap menunggu berdiri tegak berjajar di teras rumah, siapa takut? Ternyata ... ternyata ayah yang pulang kerja dari PG ikut berjalan di tengah-tengah mereka, kelompok Kampung Baru.

"Ada apa ini?" tanya ayah kepadaku

Aku ceritakan asal muasal olok-olokan, yang sangat memalukan kalau diingat-ingat. 

"Ayo, salaman semuanya!" kata ayah mendamaikan kami semua. 

Kendel.

Kendel artinya berani, yang lebih sering dipakai sebagai beraninya masa kanak-kanak. Karena tiap siang ayah bekerja di PG hingga sore hari, di rumah bebas. Tapi bebas zaman dulu lain dengan bebas zaman sekarang.

Tepat di sebelah rumah ada sungai, entah apa namanya. Kadang air deras, kadang air surut. Melihat teman-teman main di sungai, aku jadi ingin mencebur ke sungai juga. Walaupun dengan prinsip, "Siapa takut?" Aku mengajak asisten rumah tangga (ART) ayah. 

Kalau diingat-ingat sebenarnya ART itu bandel. Bukankah harusnya menjaga rumah, tapi kok malahan ikut main ke sungai. 

Aku mencebur dimulai dari pinggir sungai,  melihat teman-teman aku ingin ke bagian tengah sungai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun