Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sepeda Laras yang Baru

9 Juli 2020   20:36 Diperbarui: 10 Juli 2020   21:56 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah ada yang masih ingat kepada Laras? Bocah cilik cucu yang nini sayangi. Laras lahir di Bandung, dan sempat tinggal bersama nini sampai berusia hampir 2 tahun. Kini Laras tinggal bersama ayah dan ibu, di Kuningan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat. Pandemi covid-19 membuat Laras dan nini sudah lama tidak pernah tatap muka. Betapa rindu kepada Laras, meskipun kini tetap dekat di hati nini.

Pandemi covid-19 merupakan prahara yang datang sangat tiba-tiba. Selama 4 bulan hampir semua orang selalu dirumah, work from home, belajar dari rumah dan #dirumahsaja. Kini sudah masa new normal, hampir setiap orang sudah dianjurkan untuk berkegiatan. Diantara berbagai kegiatan, yang sangat diminati banyak orang adalah kegiatan bersepeda.

Baron Karl  Drais von Sauerbronn (1785-1851) adalah seorang berkebangsaan Jerman yang pertama kali membuat alat transportasi Laufmachine (mesin berjalan). Laufmachine terbuat dari kayu dan mempunyai roda dua, yang dilengkapi dengan tempat duduk dan stang. Inilah cikal bakal sepeda, yang dikendarai oleh Drais sambil duduk, tangannya mengendali stang menentukan arah dan kaki memancal seperti orang berjalan. Setelah dipancal beberapa kali, Drais duduk dan menikmati gelindingan Laufmachine. Sangat menakjubkan kecepatannya melebihi berjalan biasa, dan tidak merasa lelah. 

Sejalan perkembangan teknologi, ditemukan pedal yang bisa memutar roda dengan cara sederhana. Diteruskan dengan  menggunakan teknologi rantai dan roda gigi. Semakin lengkap dengan adanya rem untuk menghentikan putaran roda. Sekarang sepeda sudah merupakan alat trasportasi roda dua dengan berbagai temuan mengikuti kemajuan teknologi. 

Beda dengan tujuan awal ditemukannya sepeda sebagai alat transportasi, di Indonesia bersepeda lebih merupakan aktivitas olahraga dan gaya hidup. Tren bersepeda pada masa new normal covid-19 sungguh luar biasa. Sampai-sampai penjualan sepeda laris manis, stok sepeda dimana-mana habis. Bengkel sepeda juga mengalami kenaikan jumlah pengunjung yang lebih dari biasanya. 

Apakah cucu nini Laras terbawa mengikuti tren bersepeda pada masa new normal covid-19? Boleh-boleh saja dikatakan begitu, walaupun sebenarnya ayah membelikan sepeda baru roda dua. Dibelikannya pada saat sepeda roda tiganya sudah rusak dan usia Laras lebih dari 3 tahun. Ibu mengharapkan  Laras bisa belajar bersepeda sambil berjemur setiap pagi. Nini ikut senang dan memberi selamat  ulang tahun dan selamat atas sepeda Laras yang baru.

Saat tinggal bersama nini, Laras sudah memiliki sepeda roda tiga. Sepeda roda tiga cocok untuk anak-anak dengan usia 1 - 3 tahun. Dengan mengayuh pedal yang memutar roda depan, Laras bisa menggelinding kemana ban depan diarahkan melalui stang dalam genggamannya. Sedangkan dua roda belakang sebagai penyeimbang agar sepeda tidak terguling. Sepeda roda tiga bermanfaat untuk melatih koordinasi motorik.

Sayang .. cucu nini Laras tidak diperkenalkan dengan sepeda tanpa pedal oleh ayah dan ibu. Apakah ayah dan ibu tidak tahu, bahwa ada sepeda anak yang tanpa pedal. Dulu nini juga tidak tahu tentang sepeda tanpa pedal. Nini baru tahu, bahwa sepeda pertama temuan Drais pada tahun 1817 dibuat tanpa pedal. Sekarang juga ada sepeda anak tanpa pedal dengan desain yang bagus, banyak dijual di Tokopedia dan di Bukalapak . Sepeda tanpa pedal justru untuk melatih keseimbangan, seperti otopet. Yang membedakannya, sepeda dijalankan sambil duduk dan otopet dijalankan sambil berdiri.

Sepeda Laras yang baru adalah sepeda anak roda empat. Sebenarnya  sepeda roda empat adalah sepeda anak roda dua, dengan tambahan dua roda kecil di samping kanan dan kiri roda belakang. Penambahan dua roda kecil untuk menjaga agar sepeda bisa tetap berdiri stabil. Pedalnya dihubungkan dengan roda gigi yang memutar roda belakang. Nantinya bila Laras sudah memiliki kemampuan keseimbangan mengendarai sepeda roda dua, roda-roda kecil yang di kanan dan kiri roda belakang akan dilepas. 

Semua orang tidak perlu ragu untuk bisa mengendarai sepeda roda dua dengan seimbang. Maksudnya dengan belajar dan berani jatuh-jatuh kecil terlebih dahulu, nantinya akan menemukan keseimbangannya dalam bersepeda. Setiap orang diciptakan dengan memiliki organ keseimbangan yang ada di telinga bagian dalam. Namanya organ vestibuler. Bila ada gangguan pada organ vestibuler biasanya terasa pusing. Karena itu jika seseorang merasa pusing saat bersepeda, harus bercuriga ada gangguan pada vestibuler. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun