Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Irama Gereget Hadapi Krisis Pandemi Covid-19

3 Juli 2020   19:30 Diperbarui: 3 Juli 2020   19:25 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pixabay - Clker-Free-Vector

Video yang diunggah di akun Youtube Sekretariat Negara pada tanggal 28 Juni sangat mengejutkan.  Dengan judul Arahan Tegas Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni 2020.   Video yang memperlihatkan betapa Presiden Jokowi jengkel kepada para menteri seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju.  

Irama adalah gabungan suara atau gerak dengan diam. Suara ada yang bernada rendah, ada yang bernada tinggi. Ada  yang terucap dengan panjang, ada pula terucap yang pendek. Diam merupakan tempo. Tempo yang teratur sedemikan rupa akan menghasilkan irama suara enak didengar.  Dalam hal gerak juga sama, variasi gerak menghasilkan irama gerak. Ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang menghentak, ada yang meliuk tenang. Diam juga merupakan tempo yang membuat seluuruh irama gerak enak dipandang. 

Bicara juga ada iramanya. Prosodi adalah ilmu yang mempelajari irama bicara. Maksudnya tekanan dan intonasi dalam bicara. Tampak dalam video,  irama gereget Jokowi adalah 

  • Irama pertama merasakan krisis yang terjadi saat ini. Sejak 3 bulan yang lalu hingga 3 bulan ke depan dunia dalam suasana krisis. Kebijakan yang diambil haruslah dengan manajemen krisis. 

  • Irama kedua merasakan lambatnya belanja di kementerian. Belanja harus dipercepat, dengan penggunaan uang yang tepat sasaran.

Presiden Jokowi merasakan para menteri tidak memiliki irama yang sama dengan irama geregetnya. Irama gereget sense of crisis yang timbul karena merasa harus bertanggung jawab atas 260 juta rakyat Indonesia. Irama gereget yang menyebabkan semua lembaga dan pimpinan lembaga, semua kementerian dan menteri tidak bisa lagi bekerja biasa-biasa. Harus bekerja luar biasa. Kalau diperlukan para menteri harus segera membuat permen. Dan kalau memerlukan payung hukum, Presiden Jokowi tak ragu untuk mengeluarkan perpu atau perpres. 

Sebagai contoh bidang kesehatan yang telah disediakan uang sebesar 75 tilyun, tetapi baru digunakan 1,53%. Padahal harusnya segera memberikan tunjangan untuk dokter dan tenaga kesehatan, dan melakukan pembelian alat kesehatan yang diperlukan. Di bidang ekonomi, Presiden Jokowi meminta untuk segera lakukan stimulus ekonomi untuk usaha kecil, usaha mikro, usaha besar, perbankan, manifaktur dan industi dengan prioritas yang padat karya. 

Berbagai irama musik, masing-masing akan ada penggemarnya. Masing-masing yang menyukai irama tentu atas dasar membuat semangat gembira. Irama dangdut  yang mempunyai banyak penggemar di Indonesia, bahkan memiliki seseorang yang dinobatkan menjadi raja dangdut. Raja dangdut Indonesia adalah Rhoma Irama. 

Salah satu irama gerak yang digemari di Indonesia adalah gerak yang mengikuti irama lagu Gemu Fa Mi Re. Sampai-sampai irama yang lebih dikenal dengan maumere digunakan untuk senam di banyak pelosok desa atau pun di kota besar. Gerak dengan iringan musik dengan irama maumere membuat peserta senam gembira dan semangat

Lain dengan irama gereget yang dikumandangkan Persiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna yang diadakan pada tanggak 18 Juni 2020 dan diunggah di akun Youtube Sekretariat Negara. Banyak orang tidak mengikuti irama secara utuh, sehingga menimbulkan suasana simpang siur.

Sudah banyak isu yang berkembang di medsos. Antara lain pengawasan bank yang sejak 2013 dilakukan oleh OJK, akan dikembalikan lagi kepada BI. Juga pak Ahok akan menjadi menteri BUMN menggantikan pak Erick Thohir. Atau AHY menjadi menteri Koperasi.  Padahal irama gereget Jokowi  

Pikiran saya sudah kemana-mana. 

Bisa pembubaran lembaga. 

Bisa reshuffle kabinet. 

Bisa buat perpu.

Pikiran yang sudah kemana-mana. Tindakan masih masih mengumandangkan irama ajakan agar para menteri dan pimpinan lembaga bisa mempunyai irama yang sama. Irama gereget dengan sense of crisis yang sama. Kalaulah irama geregetnya sama, pak Jokowi pastilah akan menghadapi pandemi covid-19 dengan bijak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun