Mohon tunggu...
Rini Pramesti
Rini Pramesti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Akuaponik untuk Meningkatkan Ekonomi di Masa Pandemi

22 Oktober 2021   09:44 Diperbarui: 22 Oktober 2021   09:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi Budidaya Akuaponik oleh Tim Pengabdian FPIK Undip (Dokpri)

SEMARANG -- Tim pengabdian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip melakukan penyuluhan kepada warga Panti Asuhan SOS Desa Taruna, Kota Semarang mengenai budidaya akuaponik. Tim pengabdian ini beranggotakan Dr. Wilis Ari Setyati, M.Si; Dra. Rini Pramesti, M.Si; Dr. AB. Susanto, M.Sc; Ir. Chrisna Adhi Suryono, M.Phil dan Dr. Ir. Baskoro Rochaddi, M.T.

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan survey lokasi dan permasalahan yang terjadi akibat Covid-19 di Panti Asuhan SOS Desa Taruna, Pedalangan, Banyumanik, Semarang. Adanya aturan pemerintah untuk menjaga jarak seperti PSBB, PPKM dan sebagainya membuat ruang gerak masyarakat menjadi terbatas dan berdampak pula pada perekonomian. Melihat permasalahan tersebut, tim FPIK Undip melakukan program pengabdian sebagai upaya penyelesaian dari masalah yang ada melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan budidaya akuaponik untuk lebih memanfaatkan kolam ikan yang ada di Panti Asuhan.

Akuaponik ini didefinisikan  sebagai  teknik  pertanian  untuk  menghasilkan pangan  yang berkelanjutan melalui hubungan simbiosis antara ikan dan budidaya tanaman  dalam  air. Hal ini menggabungkan dua aspek pertanian terpisah yaitu, akuakultur dan hidroponik ke dalam sistem tunggal. Dalam sistem akuaponik, ikan memberikan nutrisi dalam bentuk limbah atau kotoran. Limbah budidaya tersebut mengandung karbon dan nutrisi lainnya untuk pertumbuhan tanaman.  Jenis tanaman yang digunakan dalam budidaya akuaponik ini adalah kangkung. Tanaman kangkung memiliki tingkat pertumbuhan yang baik di sepanjang tahun sehingga meminimalisir kegagalan dalam proses budidaya.

Sistem pembuatan akuaponik ini dengan menggunakan paralon berukuran 4" yang dilubangi pada sisinya dengan jarak sekitar 15 cm antar lubang. Lubang tersebut menjadi tempat penanaman sayur kangkung. Air dialirkan dari kolam menggunakan pompa akuarium ke paralon media akuaponik di salah satu ujungnya. Air akan mengalir melewati akar -- akar tanaman dan keluar melalui ujung yang lain.

Program kegiatan pengabdian "Budidaya Akuaponik" ini mendapatkan antusias yang tinggi dari warga Panti Asuhan SOS Desa Taruna, Pedalangan, Banyumanik, Semarang. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menambah wawasan, meningkatkan ketahanan pangan dan membantu perekonomian warga di masa pandemi Covid-19 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun