Mohon tunggu...
Ringgo Ahmad
Ringgo Ahmad Mohon Tunggu... Pengangguran -

Mahasiswa tingkat (jauh dari) akhir. Rajin membaca, malas menabung. Rendah hati, tinggi diri. Penikmat Kvelertak setiap pagi. Selebihnya tentang saya, nanti saja kalau bertemu.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Yasmin Mogahed dan Pendar Cahaya Bollywood

15 Agustus 2018   13:11 Diperbarui: 15 Agustus 2018   13:28 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada yang salah dengan menjalani kehidupan bergelimang harta dan mewah, sampai kamu merasa ada yang salah dari itu semua. Begitu pula dengan Murcyleen Peerzada.

Sedari pertama melihat langit dan menindak bumi, Murcyleen sudah berada di Mumbai yang dikenal sebagai kawasan industry film di India. Feroz Peerzada mengenalkan anaknya itu kepada Yash Chopra --kerabat sekaligus sutradara ternama India. Menginjak usia 19 tahun, Murcyleen resmi bekerja sebagai asisten sutradara Yash Chopra. Debutnya untuk film thriller Ek Tha Tiger. Disamping itu terselip harapan Feroz pada Murcyleen, yang diharapkan menjadi artis besar layar perak.

Kehidupan Murcyleen di dalam industry film tersebut, yang membuat dirinya dekat dengan kehidupan mentereng. Hari-harinya dilewati dengan dandanan terbaik, pakaian glamor, dan makeup. Letupan gairah berbelanja Murcyleen, mentasbihkannya menjadi shopaholic.

Namun, semua itu berhenti di tahun 2012.

Pemantiknya ialah kematian Yash Copra pada 21 Oktober 2012. Murcyleen terguncang oleh kabar duka yang menyelimuti orang terdekatnya itu. Bahkan sampai membawanya ketitik depresi, sekaligus menjadi titik balik proses kontemplasinya.

"Saya mulai berpikir tentang kehidupan dan kekuatan yang lebih tinggi, yang mengendalikan segalanya," ujar Murcyleen. "Saya sempat tidak berbuat apa-apa."

Dalam masa kegamangannya itu, Murcyleen mencoba mencari jawaban. Terlalu banyak pertanyaan dalam lingkar kepalanya. Hingga satu kesempatan, waktu menggiringnya menuju video ceramah Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed.

"Ketika mendengar Khan untuk pertama kalinya, saya merasa, 'Ya Tuhanku! Dia seperti berbicara cuman pada saya'. Nama saya memang seorang muslim, tapi tidak secara praktek. Khan dan Mogahed memberikan pemahaman yang membangkitkan saya. Itu adalah titik kehidupan, saya mulai berdoa dua kali sehari. Saya meminta Allah untuk membimbing saya ke jalan yang benar," terang Murcyleen.

Pada lain kesempatan Yasmin Mogahed menjelaskan, barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk menuju Allah, maka berdoa saja dengan sungguh-sungguh. "Allah telah memberitahu kita melalui Al-Quran, siapapun yang berusaha ke arahnya, Tuhan akan membimbingnya," ujar Mogahed dalam satu kesempatan tanya jawab.

Menurut Mogahed, keinginan mencari Tuhan sudah ada di dalam diri setiap manusia. Sesuatu yang disebut fiqra. "Allah SWT menciptakan manusia dengan sifat tertentu. Sebelum jiwa-jiwa diletakan di bumi. Dia mengumpulkan semua jiwa bersama, dari semua orang," tandasnya.

Lepas dari dunia film, Murcyleen  bekerja di salah satu organisasi yang bertujuan menyiarkan ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun