Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Berkah Digitalisasi bagi UMKM

19 Desember 2022   22:07 Diperbarui: 19 Desember 2022   22:16 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkah Digitalisasi Bagi UMKM

Kalau ada yang menyebut, era digital membawa berkah bagi UMKM, saya sangat setuju. Saya yang seorang introvert, tidak cukup luwes bergaul, ngobrol dan bertatap muka dengan orang baru atau banyak orang, tidak berani  bermimpi memiliki usaha yang perlu luwes untuk mempromosikan dagangan atau jasa yang kita jual, harus pandai berdiplomasi. Tak heran selepas resign tahun 2013 dan menjadi irt, sempat terbersit ingin wirausaha tapi tidak ada ide, benar-benar blank. Impian masa muda saya seperti kebanyakan anak muda pada masa itu (tahun 2000 an)  selepas kuliah jadi pegawai kantoran, budak korporat hahaha atau berburu tes jadi cpns wkwkwk. Apakah generasi muda jaman now masih seperti itu? Boleh donk  jawab di kolom komentar, asli saya pengen tahu impian generasi muda jaman now. Jadi selepas jadi irt saya jualan tulisan ala kadarnya (jadi kontributor lepas sebuah majalah parenting dan ngeblog)

Tahun 2017, suami ngasih ide jualan tanaman karena saya suka tanaman. Dengan senang hati suami menyiapkan modal ala kadarnya. Saya langsung mengiakan? Tentu tidak! Takut ga laku, takut tanaman mati, dan bingung bagaimana menawarkan jualan saya. Ya jualan online donk, kata suami, jadi ga usah nawarin kesana-kemari, tinggal foto dan upload di marketplace. Akhirnya dengan bismillah dan rasa khawatir yang tersisa saya membuka toko online di beberapa marketplace dan membuat akun jualan di instagram. Boleh intip jualan saya di sini dan sini.

Ehm, ternyata jualan secara online tidak hanya membuat memulai wirausaha lebih mudah untuk si introvert juga banyak keuntungan yang saya rasakan seperti jangkauan pasar yang luas, hingga seluruh Indonesia.  Jualan secara online ternyata mengurangi rasa takut gagal mencoba wirausaha karena bisa menyiasati modal menjadi seadanya. Tidak perlu tempat khusus atau toko untuk berjualan, stok jualan bisa bertahap toh calon pembeli tidak melihat semua produk kita. Itu yang rasakan, dari hanya jualan anggrek yang di koleksi di rumah bertambah jadi tanaman hias koleksi.

Inovasi dan Digitalisasi untuk UMKM Bangkit

Menurut pakar ekonomi, dari  pengalaman beberapa krisis ekonomi yang terjadi (krisis ekonomi 1998, krisis moneter 2010), UMKM adalah  usaha yang bisa bertahan namun tentu bukan tanpa tantangan. Tantangan saat ini adalah keharusan UMKM beradaptasi dengan teknologi internet dan digital.

Seperti pengalaman yang saya rasakan, dengan usaha secara online jangkauan pasar menjadi sangat luas, bisa meminimalisir  biaya promosi atau iklan dengan memanfaatkan media sosial, usaha pun bisa dimulai dengan modal tidak terlalu besar. Jualan secara online tampak mudah tapi jika ingin maju upgrade diri mengenai wirausaha dan digitalisasi ini harus dilakukan. Saya beberapa kali mengikuti webinar mengenai digitalisasi UMKM dan sempat ikut kelas inkubasi sisternet.

Bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mencari calon pembeli dan membranding jualan? Berikut saya share tipsnya dari beberapa webinar yang saya ikuti.

Pentingnya  memanfaatkan instagram untuk branding dan mempromosikan produk 

Indonesia adalah negara peringkat ke-4 pengguna instagram, sekitar 55% persen pengguna instagram adalah perempuan dan instagram dengan konten yang berupa gambar 'cantik' menjadi daya tarik tersendiri untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa. Lalu bagaimana caranya memulai memanfaatkan instagram untuk digitalisasi UMKM? Pertama membuat perencanaan konten, karena untk branding dan memasarkan produk/jasa, sangat penting membuat perencanaan konten yang sesuai dengan produk/jasa yang kita jual. Setelah post konten, perhatikan reaksi follower. Dari sana kita akan melihat apa yang disukai follower.

Kedua, mengisi konten dengan konsisten, membuat konten itu penting tapi yang lebih penting adalah konsistensi karena dengan konsisten orang atau follower akan ingat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun