Mohon tunggu...
Rina Apriliyanti
Rina Apriliyanti Mohon Tunggu... Freelancer - 98'L

Hanya insan yang selalu merasa haus akan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eksistensi Agama dalam Revolusi Industri 4.0

11 Desember 2019   23:54 Diperbarui: 11 Desember 2019   23:58 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini, dunia tengah berada dalam fase perkembangan globalisasi yang sangat melesat dan hampir memasuki semua aspek kehidupan. Pola kehidupan manusia pun turut berubah seiring dengan kebutuhan zaman. Mereka menyebutnya 'kolot' jika ada yang tidak mampu beradaptasi dengan segala kecanggihan yang ada saat ini. Namun, ada juga yang mampu menahan 'gengsi' dan menikmati hidup dengan apa adanya. Tentu saja akan selalu ada pro dan kontra, juga penilaian positif dan negatif.

Fenomena perkembangan globalisasi juga turut melahirkan suatu inovasi baru yaitu munculnya revolusi industri 4.0, yang identik dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Segala macam hal telah dimodernisasi. Mulai dari industri ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan sebagainya. 

Manusia dituntut untuk memiliki kemampuan spesialisasi secara tajam, yang pada akhirnya juga membawa manusia kepada arus pola hidup materialistis dan mengakibatkan runtuhnya arti kehidupan secara hakiki. Bahkan mampu menggeser gaya hidup dan pola pikir masyarakat dunia. Untuk mengatasi dampak negatif dari perkembangan globalisasi dan revolusi industri 4.0, maka salah satunya adalah menanamkan ilmu agama pada diri individu dalam segala aspek kehidupan. Agama islam menekankan bahwa seseorang hanya harus beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan mampu mengalirkan ilmunya untuk kehidupan manusia lainnya.

Perkembangan revolusi industri 4.0 harus diiringi dengan kematangan pemahaman ilmu agama dalam diri individu. Jika tidak, maka yang akan terjadi adalah kehancuran. Coba Anda pikirkan, perkembangan revolusi industri 4.0 menciptakan teknologi yang semakin canggih dan semakin memanjakan kehidupan manusia. Bahkan, manusia tidak perlu bekerja susah payah menguras tenaga nya hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Terkadang mereka kebablasan perihal mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang. Contohnya adalah kasus penipuan dalam transaksi e-commerce dan driver ojek online. Dengan adanya perkembangan arus globalisasi dan kemajuan revolusi industri 4.0 saat ini, tentu saja memudahkan manusia dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhannya. Namun disamping itu, juga menimbulkan malapetaka bagi penggunanya.

Dalam kasus penipuan transaksi e-commerce dan driver ojek online, pelaku merasa ada peluang untuk melakukan tindakan tersebut. Hanya dengan menggunakan smartphone nya saja mereka sudah bisa melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Yang harus diketahui adalah, smartphone merupakan produk yang lahir dari revolusi industri 4.0.

Oleh karena itu, disinilah peran agama diperlukan. Pendidikan agama sangat penting sekali bagi manusia, pendidikan agama sudah harus diterapkan dari masih kecil hingga dewasa. Sebagaimana islam mengenal adanya pendidikan sepanjang masa. Manusia selalui dikelilingi oleh pendidikan, baik itu secara formal, non-formal bahkan informal. Oleh karena itu, pendidikan sesungguhnya sudah ditanam dari lingkungan keluarganya sebelum masuk pada tatanan sosial lebih jauh. Pendidikan agama juga turut mrnciptakan etika yang beradab dari karakter seseorang, baik kepada Sang Pencipta, sesama manusia, lingkungannya, serta dirinya sendiri.

Dalam contoh kasus yang telah disebutkan, peran agama mampu meminimalisir tindakan yang tidak terpuji. Karena manusia akan selalu merasa diawasi oleh Sang Pencipta, sehingga timbul rasa takut kepada Sang Pencipta saat akan terpikir untuk melakukan tindakan tidak terpuji tersebut dan mengingat dosa serta ganjaran yang akan didapatkan jika tindakan tidak terpuji tersebut telah dilakukan.

Kesimpulannya, revolusi industri 4.0 diciptakan memang untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di segala aspek kehidupan. Namun, hal tersebut juga akan menimbulkan permasalahan-permasalahan lain yang akan merugikan manusia itu sendiri, seperti sikap materialisme dan hedonisme. Oleh sebab itu, solusi yang sangat tepat adalah menghadirkan pendidikan agama dalam karakter individu. Sehingga kehidupan seseorang diharapkan akan selaras dengan perkembangan zaman saat ini.

Jurnal Terkait:

Hidayat, Nurul. 2019. "Urgensi Pendidikan Islam di Era 4.0".   https://www.researchgate.net/publication/333208864.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun