Mohon tunggu...
reena adriani
reena adriani Mohon Tunggu... Akuntan - An introvert

a dreamer, an introvert ..

Selanjutnya

Tutup

Worklife

(Perlukah) Wanita Berpendidikan Tinggi?

3 September 2018   05:44 Diperbarui: 3 September 2018   05:46 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendidikan tidak hanya sekedar alat untuk menumpas kemiskinan. Namun lebih Dari itu, pendidikan merupakan media untuk membangun generasi Yang lebih baik. Tidak pula sekedar aksi Keren dengan gelar Yang mengikut setelah nama. 

Disisi lain, seorang teman Yang kebetulan berprofesi sebagai ASN mengungkapkan pendapatnya ketika berbincang santai dengan saya. Disampaikannya bahwa belum ditemukannya jabatan yang sesuai dengan nomenklatur pada prinsip analisis jabatan bagi ASN Yang berpendidikan akhir S2 yang membuatnya enggan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Tentu saja, dalam hal ini saya tidak sependapat.

Bagi saya pribadi, melanjutkan pendidikan tinggi, sebut saja S2 atau bahkan jenjang S3 Dan seterusnya bukanlah semata- mata untuk jabatan tertentu. Dengan menimba ilmu, dengan membaca , dengan Banyak berlatih Kita Akan semakin cakap, Dan dapat Kita jadikan sebagai amunisi untuk menelurkan generasi Yang cerdas, kreatif Dan berdaya saing tinggi. 

Bagi para wanita khusunya Yang telah menikah Dan memiliki anak, saya menyadari bahwa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya tentu bukanlah hal mudah. Dalam hal ini saya setuju. Sebagai ibu Dari dua orang anak, saya pun memiliki aktivitas Yang Sama seperti ibu-ibu lainnya. 

Namun, saya yakin Ada  solusi untuk persoalan ini, salah satunya, berkoordinasi dan komunikasi Yang efektif dengan seluruh anggota keluarga Yang terdekat. Sampaikan keinginan Dan kendala Yang dihadapi. Kemudian pecahkan Dan temukan solusi ya bersama-sama. Dibalik pencapaian Yang Kita raih, tentu Ada proses, perjuangan Yang tak putus-putusnya. 

Ada waktu dengan anggota keluarga Yang harus Kita korbankan, biaya Yang tidak sedikit nominalnya, tenaga Yang tentu terkuras, pikiran yang pastilah selalu berupaya mencari keseimbangan antara keluarga, Karir,dan pendidikan. 

Jika para wanita, ibu dengan 2 anak atau lebih dapat meraih cita-citanya. Kita pun bisa, saya yakin. Tergantung seberapa besar passion kita, upaya serta tak lupa Doa yang tak putus-putusnya kepada Sang Pencipta. Cintai Yang Kita kerjakan, kerjakan yang kita cintai. Selamat mencoba !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun