Semuanya berawal dari sebuah impian yang berakhir menjadi sebuah pengharapan dimana setiap ingin yang menjadi langkah dan setiap langkah yang menjadi penompa, namun setiap hal yang indah pasti memiliki begitu banyak lelucon dan kejutan yang tak pernah terbayangkan.
Dimana berawal menjadi seorang calon mahasiswi yang masih bingung memilih jurusan apa yang di inginkan hingga banyak saran yang terus terlontarkan dari orang-orang yang memang mengenalnya dan ingin memberi petunjuk untuk setiap langkah impiannya, namun dari banyaknya saran entah kenapa dia hanya tertarik akan satu rayuan dari banyaknya saranan yaitu prodi komunikasi dan penyiaran Islam dimana di prodi itu bukan hanya membentuk mahasiswi menjadi seorang yang pandai berkomunikasi ataupun hanya sebatas penyiar saja, namun prodi itu juga membentuk segala minat mahasiswi yang berbaur dengan dunia sosial dimana mahasiswi juga bebas untuk menjadi penulis ataupun PR bahkan seorang pebisnis modern, dan masih banyak lagi hal yang di bentuk olehnya.
Aku Safrina tul hayati yang sering di sapa Rina mahasiswi komunikasi dan penyiaran Islam semester lima stain Tengku di rundeng Meulaboh ingin sedikit membagikan awal langkah ku memasuki prodi komunikasi dan penyiaran Islam di tahun 2023.
Semua berawal dari pilihan yang ku ambil setelah ku pikirkan dengan begitu matang walaupun masih ada begitu banyak keraguan di dalam hati, namun aku yakin setiap pilihan akan ada begitu banyak candaan, dimana awalnya aku yang seorang pemalu, malas bergaul dengan orang yang belum begitu akrab apa lagi untuk berbicara duluan itu bukanlah jiwa ku sama sekali, karena bagiku dulu setiap orang yang tidak kita kenal itu adalah hal yang tidak penting untuk kita sapa duluan apa lagi sok care, namun setelah aku menjadi bagian dari keluarga besar prodi komunikasi dan penyiaran Islam pola berfikir ku menjadi berbeda drastis dimana yang dulu aku sangat sulit untuk berbaur sekarang aku menjadi berfikir bahwa mengenal orang baru itu bukan hal yang buruk dan terkadang dengan pengenalan itu kita bisa mendapatkan begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang memang kita belum pernah mengalaminya.
Hari-hari terus berlalu dan tidak terasa sekarang aku mendapatkan begitu banyak teman dan yang dulunya seorang pemalu sekarang aku malah menjadi orang yang hambel walaupun terkadang sekali-kali juga masih agak risih dengan keramaian, tapi bukan berarti aku tidak menikmati proses ini aku sangat senang dengan semua proses yang mengubah ku menjadi lebih maju namun yang dinamakan jiwanya tetap akan terus melekat walaupun sudah dengan susah payah di singkirkan.
Dan di prodi ini juga aku menjadi orang yang berani tampil di depan kamera dulu aku bukan hanya tidak berani tampil di depan kamera tapi berfoto saja aku tidak berani sendiri, namun prodi ini juga mengajarkan ku menjadi seseorang yang percaya diri dan kamera itu untuk di manfaatkan kegunaannya bukan untuk di takuti hingga berakhir aku sekarang menjadi orang yang sudah mulai bisa beradaptasi dengan kamera walaupun masih memiliki banyak kecanggungan dan terkadang masih terlihat begitu kaku akan bahasa yang terlontar di depan kamera tapi aku tetap merasa bangga karena dengan ini berarti terbukti bahwa diriku menjadi lebih maju dari seorang pemalu hingga menjadi seorang yang hambel dan dari seorang yang tak bisa apa-apa menjadi orang yang ingin menjadi apa-apaÂ
Akan tetapi setiap proses itu sungguh sulit dimana aku sebagai mahasiswi bukan hanya membentuk suatu hubungan yang baik tapi aku juga harus membentuk opini-opini yang baik dan menjadi seorang mahasiswi yang memang ada walaupun terlihat tiada, tapi bukan berarti tenggelam namun yang dimaksud harus terlihat ada yaitu aku harus meninggalkan beberapa karya yang memang aku rangkai dan aku buat sendiri sebagai kenangan walaupun nanti aku sudah selesai dan meninggalkan keluarga ku, tapi bukan berarti aku akan memutuskan hubungan keluarga akan tetapi setiap langkah tadi pasti terselip suatu harapan yang beras hingga menjadi suatu langkah yang baru kelak untuk ku nanti.
Pengharapan ku hanya ingin menjadi mahasiswi yang terus berkembang dengan begitu hambel walaupun masih memiliki jiwa kerisihan akan keramaian, namun aku tak ingin itu menjadi alasan diriku untuk menyerah karena aku sudah melangkah jauh dan sekarang berakhir di titik ini, semoga menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu dengan nilai yang bisa membuat bangga orang tua dan menjadi orang yang berguna bagi setiap manusia.
Aku dari prodi KPI merasa bangga bahwa prodi kami bukan hanya tentang apa itu KPI tapi kami juga menjalin keluarga yang harmonis dan akan terus abadi hingga titik penghabisan nanti. Kami KPI
 salam prestasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI