Sungguh disayangkan memang, ketika kita berpikir bahwa kewajiban bela negara selalui dikaitkan dengan militer (TNI). Padahal, kewajiban bela negara adalah tugas kita semua, pun dengan caranya masing-masing. Lebih lagi ketika saat ini, di tengah pandemi Covid-19, kita tidak mungkin membela negara dengan mengangkat senjata, siapa juga yang mau ditembak, Covid-19? Toh makhluknya juga gak kelihatan.
Berbeda ketika kita memang tengah dikepung oleh musuh yang ber-senjata lengkap, tentu kita juga akan melawannya dengan hal yang sama, bukan? Tidak mungkin menghadapinya dengan tangan kosong. Artinya, kita tetap terus membela negara dengan caranya masing-masing, sesuai dengan kondisinya.
Begitupun saat ini, di tengah pandemi Covid-19 kita dituntut untuk membela negara dengan kemampuan kita masing-masing. Seperti tim medis misalnya, mereka saat ini membela negara dengan berjuang di garda terdepan dalam mengobati para pasien yang terpapar Covid-19.
Aparat keamanan juga begitu, saat ini berjuang melawan pandemi dengan cara menertibkan masyarakat yang berkerumun, baik di tempat-tempat hiburan maupun lokasi yang dapat memicu suatu perkumpulan.
Aktivis sosial juga sama, mereka berjuang dengan mengumpulkan donasi untuk disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan, baik itu berupa sembako, maupun alat-alat pencegah penularan, seperti masker, dan lain-lain.
Kita juga sama, iya kita, sebagai masyarakat yang terkena dampak pandemi ini juga berjuang membela negara, yakni dengan cara mengikuti anjuran pemerintah, seperti melakukan physical distancing, dan tetap #dirumahaja.
Semua membela negara ya, dan semua mampu, pun semuanya saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya. Semuanya dalam satu tujuan, yaitu memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 ini. Dan semoga, dalam waktu dekat ini Indonesia dapat kembali normal seperti biasanya.